Gubernur Bali Paparkan Kebutuhan Pengungsi Erupsi Gunung Agung

Selasa, 28 November 2017 | 20:04 WIB
Gubernur Bali Paparkan Kebutuhan Pengungsi Erupsi Gunung Agung
Sejumlah warga sekitar Gunung Agung mulai mengungsi secara mandiri, di kawasan Karangasem, Bali, Selasa (28/11).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gunung Agung Bali ‎berstatus awas dan sering terjadi gempa tremor, Selasa (28/11/2017). Sejumlah warga di sekitar Gunung Agung sudah diminta mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Diperkirakan, akan ada 70 ribu orang pengungsi akibat peristiwa ini.‎ Namun, hingga hari ini jumlah pengungsi tercatat sebanyak 40 ribu orang yang berasal dari 22 desa. ‎Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan ada sejumlah ‎tantangan yang mesti dihadapi kalau jumlah pengungsi mencapai 70ribu orang.

"‎Kalau pengungsi sampai 70.000 kami butuh dukungan logistik berupa beras 25 ton per hari. Uang lauk pauk 10.000 per kepala keluarga per hari. Berarti 700 juta per hari," kata Made dalam teleconfrence dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terkait penanganan Bencana Gunung Agung, Selasa (28/11/2017).

Dengan jumlah pengungsi tadi, Pastika kemudian mengatakan butuh akomodasi yang siap sedia. Di antaranya, terpal, selimut, peralatan masak, water treatment, tandon air, dan mobil tangki.

"‎Kami juga butuh dukungan BBM1 ton per hari. Di samping untuk kebutuhan TNI dan Polri untuk mengatur jalur logistik dan sebagainya, dibutuhkan bbm 1 ton per hari," kata dia.

Baca Juga: Tidak Ada Hujan Batu di Gunung Agung!

‎Saat ini, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Bandara Udara I Gusti Ngurah Rai dan maskapai penerbangan untuk mengangkut penumpang yang akan menggunakan jasa pesawat. Namun, dia mengatakan masih membutuhkan bantuan untuk pergeseran penumpang itu.

"Kami memerlukan dukungan berupa bus butuh 1 hari 60 bus selama seminggu untuk membawa penumpang jurusan Surabaya atau Jakarta," kata dia.

"Juga kalau mungkin kita memerlukan kapal angkutan dari Benoa ke Surabaya. Saya kira satu kapal cukup karena sebagian besar para penumpang ini ingin naik bus dari airport ke Surabaya atau ke Jakarta," ujarnya.

Dia kemudian melaporkan kondisi yang ada di Bali. Di mana, transportasi lewat‎ jalur laut cukup baik. Pelabuhan Gilimanuk, sambungnya, masih beroperasi seperti biasa. Hanya saja, tambah Pastika, perlu diwaspadai gelombang tinggi yang ada di laut.

"‎Juga untuk penyebrangan ke Lombok karena banyak juga yang ke Lombok selama Lombok terbuka ‎karena dari sana para penumpang di bawa ke Bali," kata dia.

Baca Juga: Gempa Tremor, Gunung Agung Mulai 'Muntahkan' Batu

Mendengar pemaparan ini, Luhut kemudian memastikan kalau permintaan ini akan segera disiapkan. Hanya saja, ada beberapa bantuan yang belum bisa disalurkan karena masalah kendala.

"‎‎‎Mengenai konsen Pak Gubernur mengenai tenda, beras, makanan dan sebagainya itu sudah disiapkan, kecuali MCK yang masih diperbaiki. Dan TNI juga diminta standby-kan kapal bila diperlukan mengangkut dari Tanjung Benoa ke Surabaya," kata Luhut.

Dia hanya berpesan supaya petugas di lapangan untuk bersiaga ‎dan mengatur seluruh logistik yang ada.

"Kita harus siap sedia, karena dengan bencana ini kita tidak tahu apakah (peanganannya) akan sprin atau maraton. Yang pasti kita harus siap," katanya.‎

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI