Siklon Tropis Cempaka Sebabkan Puting Beliung di Pacitan

Selasa, 28 November 2017 | 19:01 WIB
Siklon Tropis Cempaka Sebabkan Puting Beliung di Pacitan
Cuaca ekstrem akibat pengaruh Siklon Tropis Cempaka menyebabkan bencana banjir, longsor dan puting beliung di perairan sekitar 32 km sebelah selatan-tenggara Pacitan Provinsi Jawa Timur, Selasa (28/11/2017). (Dok BNPB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cuaca ekstrem akibat pengaruh Siklon Tropis Cempaka menyebabkan bencana banjir, longsor dan puting beliung di perairan  sekitar 32 km sebelah selatan-tenggara Pacitan Provinsi Jawa Timur, Selasa (28/11/2017).

Kekuatan siklon 65 km per jam. Dampak dari siklon tropis Cempaka adalah cuaca ekstrem seperti hujan deras, angina kencang, daN gelombang tinggi di Jawa dan Bali.

Cuaca ektrem telah menyebabkan banjir, longsor dan puting beliung di 21  kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali. Data sementara yang dihimpun Posko BNPB, bencana tersebut terjadi Kabupaten Situbondo, Sidoarjo, Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, Serang, Sukabumi, Purworejo, Tulungagung, Semarang, Klaten, Malang, Wonosobo, Klungkung, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Bantul, Kudus, dan Sukoharjo.

Daerah Pacitan yang paling dekat dengan siklon tropis Cempaka terjadi hujan lebat sehingga menimbulkan banjir dan longsor, Selasa (28/11/2017) dini hari. Sungai-sungai meluap menyebabkan ribuan rumah terendam banjir.

Baca Juga: SAR Jakarta Latih Badan Penanggulangan Bencana PDIP

Banjir meluas terjadi 13 desa di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Pacitan (Desa Sirnoboyo, Desa Sukoharjo, Desa Kayen, desa kembang, Desa Ploso, Desa Arjowinangun, Desa Sidoharjo), Kecamatan Kebon Agung (Desa Purworejo,  Desa Banjarjo, Desa Kebon Agung), dan Kecamatan Arjosari (Desa Pagutan, Desa Jatimalang, Desa Arjosari). Jalan lintas selatan lumpuh total.

Banjir dan longsor menyebabkan 11 orang meninggal dunia yang menerjang Kabupaten Pacitan. Ke-11 korban meninggal dunia terdiri dari 9 orang akibat tertimbun tanah longsor dan 2 orang hanyut terbawa banjir.

Korban longsor berasal dari Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung sebanyak 7 orang dan dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo sebanyak 2 orang. Sembilan korban meninggal akibat longsor itu hingga saat ini belum dapat dievakuasi. Sulitnya akses menuju lokasi dan tingginya intensitas hujan, menjadi kendala.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan korban telah ditemukan. Warga yang terdampak lebih dari 4.000 jiwa dan perlu dievakuasi. Kerusakan masih dalam pendataan. Pengungsi di Kecamatan Pacitan ditempatkan di GOR Pacitan dan Masjid Sirnoboyo.

“Tim SAR gabungan dari BPBD Pacitan Bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat masih melakukan evakuasi. Kendala di lapangan angin kencang dan debit sungai masih tinggi. Proses pencarian korban terus dilakukan. Dapur umum akan didirikan, bantuan logitik disalurkan. Kebutuhan mendesak selimut, perahu karet, dan pakaian,” kata Sutopo, Selasa sore.

Baca Juga: Jabar Tetapkan Siaga Darurat Bencana Banjir dan Longsor

Hujan berintensitas sedang hingga tinggi juga terjadi meluas di wilayah Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur. Banjir dan longsor terjadi di beberapa tempat . Jalur Ponorogo menunju Pacitan lumpuh total tertutup longsor di Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI