Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan meminta Presiden Joko Widodo untuk menerapkan sistem rotasi dalam menentukan Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo, yang segera pensiun.
Syarief mengatakan, Jenderal Gatot berasal dari TNI Angkatan Darat. Karenanya, ia berharap Jokowi mengangkat Panglima TNI yang baru bukan dari matra AD.
"Mudah-mudahan itu sudah mekanisme seperti yang dilakukan sebelumnya, yaitu dilakukan secara bergiliran angkatan, itu bisa dilakukan," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Syarif mengatakan, sistem rotasi matra untuk posisi Panglima TNI sebelumnya telah dilakukan oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudoyono.
Baca Juga: Kaesang Ogah Antre Cium Tangannya, Ini Reaksi 'Seram' Kahiyang
Setiap matra angkatan mulai dari AD, AL dan AU telah diberikan kesempatan untuk memimpin selama 10 tahun periode pemerintah SBY.
"Kan (angkatan) darat ini sudah dua kali (di pemerintahan Presiden Jokowi), kalau bisa yang dari angkatan lain," kata Syarief.
Meski demikian, Syarief mengatakan harapan Partai Demokrat tak bisa seketika melangkahi pilihan Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif.
Sesuai aturan, saat ini hanya akan ada tiga kandidat yang bisa dicalonkan menjadi Panglima TNI. Mereka di antaranya, Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi.
Baca Juga: Kejerian Israel pada Ketelanjangan Tubuh Perempuan