Dalam festival tersebut, pertunjukan tari kontemporer berjudul "The Restlessness of Winged Creatures", sudah diputuskan tak bakal mendapat uang subsidi dari pemerintah. Sebab, artis yang merancang serta menjadi penari dalam pertunjukan ini, yakni Adi Shildan dan Nir Vidan, bakal telanjang.
Adi Shildan, penari pertunjukan itu, mengatakan pertunjukan tarinya sama sekali tak terkait pornoaksi. Sebaliknya, tariannya untuk melawan stereotip bias gender yang masih mengakar di masyarakat Israel.
"Melalui tarian itu, kami meminta penonton mengamati tubuh mereka masing-masing untuk mendekonstruksi ide gender," tuturnya.
"Ketelanjangan bukanlah hal yang luar biasa dalam tarian kontemporer. Tapi di Israel, kami jauh terbelakang dibanding Eropa. Rekan saya (Nir Vidan; laki-laki) juga telanjang dada dalam pertunjukan itu, tapi kenapa yang dipersoalkan adalah ketelanjangan saya sebagai perempuan," jelasnya lagi.
Baca Juga: Komitmen Pemprov Jabar Tingkatkan Kesejahteraan dan Kualitas Guru
Ia mengakui, pemerintah tak mau menyubsidi pertunjukannya dalam festival tersebut. Padahal, Shildan menuturkan biaya pertunjukannya itu memerlukan bantuan dana pemerintah.
"Tapi, adalah sangat berbahaya ketika pemerintah yang memunyai dana, berani mendikte materi seni. Nilai estetis dan kebebasan berseni tidak diciptakan oleh menteri kebudayaan. Kalau hal itu terjadi, maka kebudayaan manusia akan rapuh," jelasnya.
Karenanya, meski berpotensi seluruh karyanya ke depan tak lagi dibiayai pemerintah karena insiden dalam festival ini, Shildan tak khawatir.
"Saya pikir itu memotivasi saya. Ini adalah umpan balik yang mendorong Anda untuk mengungkapkan hal-hal yang benar. Dan saya memiliki perasaan bahwa mungkin lebih banyak seniman menggunakan ketelanjangan sebagai tindakan melawan apa yang sedang terjadi."
Baca Juga: Sandiaga Sebut Anggaran Pro Rakyat Tak Bisa Direvisi