Trump Hina Suku Indian dan Pocahontas saat Temui Veteran PD II

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 28 November 2017 | 11:32 WIB
Trump Hina Suku Indian dan Pocahontas saat Temui Veteran PD II
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menuai kecaman. Itu setelah dirinya mengejek pahlawan perang suku Indian—suku bangsa asli benua Amerika—saat acara yang diikuti veteran Perang Dunia II, Senin (27/11/2017).

Trump, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (28/11), melontarkan ejekan mengenai suku Indian tersebut untuk merujuk seorang senator bernama Elizabeth Warren yang kerap berseberangan pandangan dengannya. Warren merupakan keturunan suku asli.

"Saya hanya ingin berterima kasih, karena kalian semua spesial. Anda berada di sini jauh sebelum kami ada," kata Trump yang dikelilingi veteran Perang Dunia ke-2.

"Namun kami juga memiliki seorang representatif di badan Kongres yang mengatakan, dia sudah lama di sini. Mereka bahkan memanggilnya Pocahontas," lanjut Trump merujuk pada Senator Elizabeth.

Baca Juga: Oknum Polisi Pukuli Tukang Cukur karena Tak Puas Usai Dipangkas

Komentar Trump itu disambut keheningan di antara tamu undangan.

Penggunaan kata "Pocahontas" itu dikritik, karena dianggap melecehkan Warren dan juga bagi figur Pocahontas sendiri.

Pocahontas adalah seorang pahlawan zaman kolonial AS yang memainkan peran penting dalam menciptakan kedamaian antara suku asli dan penjajah.

"Sangat disayangkan presiden AS bahkan tidak bisa mengendalikan dirinya dalam sebuah acara penghormatan veteran tanpa meluncurkan celaan," kata Warren, dalam sebuah wawancara dengan stasiun MSNBC.

Ini bukan kali pertama Presiden Trump melontarkan cemoohan seperti itu.

Baca Juga: Ikhwanul Muballighin Minta Umat Muslim Maafkan Viktor Laiskodat

Dalam kampanye presiden tahun lalu, dia pernah mengejek seorang wartawan difabel dan mengatakan semua imigran Meksiko adalah pemerkosa dan pengedar narkoba.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI