Penumpang Pesawat Beralih Naik Kapal Laut untuk Keluar Bali

Senin, 27 November 2017 | 17:19 WIB
Penumpang Pesawat Beralih Naik Kapal Laut untuk Keluar Bali
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers tentang Gunung Agung, di Graha BNPB, Jakarta, Senin (27/11).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penumpang yang hendak bepergian dari Bandara Ngurah Rai, Bali, beralih ke Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Senin (27/11/2017) sore. Bandara ditutup setelah erupsi Gunung Agung.

"Kami memang sudah memprediksi, limpahan penumpang dari Bandara Ngurah Rai akan memasuki Pelabuhan Gilimanuk sore hari ini. Mereka rata-rata menggunakan bus, kendaraan travel maupun mobil pribadi," kata Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahono, di Bali, Senin sore.

Ia mengatakan penumpang yang gagal diterbangkan dari Bandara Ngurah Rai tersebut rata-rata hendak menuju ke Bandara Juanda, Surabaya, dengan berbagai kendaraan angkutan darat.

Heru mengatakan menerima informasi bahwa 100 bus disiapkan untuk mengangkut penumpang dari Bandara Ngurah Rai menuju Pelabuhan Gilimanuk bagi yang ingin ke Pulau Jawa dan Pelabuhan Padang Bai bagi penumpang tujuan Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Kereta Disiapkan untuk Antisipasi Dampak Gunung Agung Meletus

"Mungkin berangkatnya tidak bersamaan, sehingga yang masuk pelabuhan juga bertahap. Kami sudah siap untuk mengangkut mereka, termasuk jika dibutuhkan seluruh kapal akan dioperasikan," katanya.

Menurutnya, sebanyak 52 kapal siap untuk menyeberangkan penumpang lewat Selat Bali, bertambah dari kondisi normal yang hanya dioperasikan 32 unit.

Untuk menuju ke Surabaya Provinsi Jawa Timur, mereka tidak hanya menggunakan angkutan umum langsung dari Bali ke Jawa, tapi ada juga yang memilih turun dari Pelabuhan Gilimanuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta api dari Stasiun Banyuwangi Baru Kabupaten Banyuwangi.

"Sehingga tidak hanya loket untuk kendaraan yang padat, tapi juga terjadi lonjakan penumpang kapal di loket khusus pejalan kaki," katanya.

Karena kebanyakan adalah wisatawan, menurutnya, penumpang yang masuk ke Pelabuhan Gilimanuk juga ada wisatawan asing. Selain berusaha maksimal mengangkut penumpang, ia mengatakan pihaknya juga membuka posko tanggap darurat letusan Gunung Agung, yaitu menyediakan tempat bagi penumpang yang ingin istirahat.

Baca Juga: Efek Gunung Agung, Izin Penerbangan Dipermudah

"Kami gunakan ruang VIP Pelabuhan Gilimanuk sebagai tempat istirahat bagi penumpang. Selain luas, ruangan itu juga dilengkapi pendingin udara," katanya.

Bahkan saat ruang tersebut tidak mampu menampung penumpang, menurutnya, ruang VVIP juga akan digunakan untuk posko dengan fungsi sama. Posko tanggap darurat letusan Gunung Agung di Pelabuhan Gilimanuk tersebut juga dilengkapi dengan pelayanan kesehatan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI