Suara.com - Nama Agus Harimurti Yudhoyono belakangan santer di kalangan wartawan akan mengisi kursi kabinet. Dia disebut-sebut bakal menggantikan kursi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang maju Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018.
Namun, Agus mengaku tidak tahu menahu soal isu itu. Dia mengatakan kalau sampai sekarang belum ada tawaran untuk posisi itu.
"Tidak, saya tidak pernah mendapatkan tawaran ataupun diskusi itu secara langsung ya. Kalau mungkin ada orang, lewat orang lain, saya tidak tahu. Tetapi saya sendiri secara pribadi tidak pernah berbicara tentang itu dengan siapapun," kata Agus di DPR, Senin (27/11/2017).
Meski demikian, Mantan Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada Jakarta 2017 ini mengatakan bisa saja perbincangan tentang jabatan kursi menteri ini dibicarakan di tataran elit Partai Demokrat dan pemerintah.
Baca Juga: Agus SBY 3 Kali Ditawarkan Jadi Menteri Jokowi, Tapi Menolak
Hal itu sempat terjadi ketika Ketua Umum Partai Demokrat yang juga ayahanda Agus, Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
"Saya monitor ada spekulasi sana sini, biasalah dalam politik jika ada pertemuan antara tokoh politik, antara elite politik kemudian mungkin asumsinya adalah ada penawaran penawaran tersendiri untuk apakah itu jabatan atau peran," katanya.
"Tetapi per hari ini saya sendiri belum memiliki diskusi ataupun penawaran seperti itu," tegas Agus.
Sebelumnya Ketua Divisi Hukum sekaligus Tim Komunikator Politik Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean membenarkan isu Agus ditawari posisi menteri oleh Jokowi. Itu dia katakan dalam diskusi bertema 'Peluang Reshuffle di Ujung Pemerintahan' di Restoran Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2017).
Ferdinand mengungkapkan, AHY ditawarkan menjabat sebagai menteri di kabinet Jokowi-JK, namun ditolak.
Baca Juga: Apa Tujuan Safari Politik Agus SBY?
"Reshuffle ini bukan isu baru. Kami Partai Demokrat, dalam hal ini Mas AHY, sudah tiga kali ditawarkan masuk kabinet. Tetapi beliau memilih untuk berada di luar dulu," kata dia.
Oleh karena itu, lanjut Ferdinand, pertemuan Jokowi dengan SBY baru-baru ini tak ada hubungannya dengan rencana Demokrat masuk Kabinet Kerja. Begitu pula pertemuan SBY dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu silam, bukan terkait reshuffle.