Suara.com - Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini berharap reuni para mantan demonstran 2 Desember 2016 atau yang disebut alumni 212 berlangsung tertib. Anggota Komisi I DPR mewanti-wanti panitia berhati-hati menyelenggarakan acara tersebut.
"Panitia harus hati-hati jangan sampai ada penyusup-penyusup yang akan menodai kemurnian aksi damai," kata Jazuli di DPR, Jakarta, Senin (27/11/2017).
Jazuli mengingatkan demonstrasi 2 Desember 2016 untuk menuntut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diadili karena dianggap menghina agama, berlangsung tertib. Itu sebabnya aksi nanti juga harus tertib.
Jazuli menghargai demokrasi. Itu sebabnya, dia setuju-setuju saja dengan aksi alumni 212, tentu saja asal dilakukan dengan mematuhi ketentuan hukum.
"Di negara demokrasi sah sah saja orang melakukan aksi yang penting tertib, tidak bikin keonaran dan apalagi keributan, apalagi aksi itu dulu yang kita kenal dengan 212 juga telah berjalan dengan tertib dan rapi," kata dia.
Reuni alumni 212 akan diselenggarakan di Monumen Nasional pada Sabtu (2/12/2017) sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab diundang ke acara itu, tetapi belum ada konfirmasi apakah dia datang atau tidak.
“Kalau tidak ada kendala, Insya Allah dia akan datang memberikan ceramah dalam acara di Monas. Kehadiran dia bisa secara fisik atau telekonferensi, karena yang terpenting itu kan ceramahnya kan,” kata Ketua Kongres Nasional Alumni 212 Habib Bernard dalam konferensi pers di aula Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2017).
Bernard mengatakan kongres dan reuni untuk menyikapi situasi politik, sosial, dan hukum kekinian.
Kongres akan diselenggarakan mulai 30 November sampai 1 Desember 2017.
“Kongres terbatas 500 orang undangan dari seluruh ormas, bertempat di Asrama Haji Pondok Gede mulai 30 November 2017 -1 Desember 2017. Amin Rais sebagai penasihat Akan membuka acara tersebut,” kata dia.