Suara.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menjawab diplomatis ketika ditanya apa yang akan dilakukan polisi kalau tersangka Habib Rizieq Shihab kembai ke Jakarta untuk mengikuti reuni akbar alumni 212 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017).
"Nggak usah berandai-andai. Kami tunggu saja bagaimana nanti ya," kata Argo, Senin (27/11/2017).
Yang jelas, polisi akan meningkatkan lapis pengamanan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, bila Rizieq pulang. Hal ini untuk mengantisipasi kalau pendukung Rizieq menyambut di sana secara besar-besaran.
"Ya polisi nanti ada, di polres (Bandara Soekarno-Hatta)," kata dia.
Tetapi sejauh ini, Argo belum mendapatkan konfirmasi mengenai rencana Rizieq kembali ke Jakarta setelah berbulan-bulan mondok di Arab Saudi -- setelah dia dijerat kasus dugaan pornografi.
"Kami tunggu saja kepastiannya (Rizieq pulang)," kata Argo.
Kabar Rizieq kemungkinan hadir ke acara reuni akbar alumni 212 pertamakali disampaikan Ketua tim pengacara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Kapitra Ampera.
Dia mengaku telah melakukan komunikasi dengan Rizieq melalui pesan elektronik. Kapitra menyarankan agar Rizieq kembali ke Jakarta dengan beberapa pertimbangan.
"Pertama, menyatukan friksi-friksi di ormas-ormas Islam ini," kata Kapitra kepada Suara.com, Minggu (26/11/2017).
Menurutnya kehadiran Rizieq di acara tersebut sekaligus untuk konsolidasi umat.
"Khususnya untuk pilkada dan pilpres," kata Kapitra.
Alasan ketiga yang disampaikan Kapitra kepada Rizieq pagi tadi yaitu dibutuhkan peran Rizieq saat ini.
"Untuk rajut hubungan kebangsaan sesama warga negara diperlukan ketokohan, dibutuhkan peran habib untuk itu," kata Kapitra.
Setelah berdialog melalui sambungan telepon, Rizieq kemungkinan akan datang di acara reuni akbar tersebut. "Insya Allah akan datang," kata Kapitra.
Kapitra juga mengaku sudah berkomunikasi dengan dengan beberapa pihak.
"Itu sudah saya komunikasikan dengan semua pihak," katanya.
Dia khawatir apabila polisi menangkap Rizieq, akan ada gejolak sosial yang terjadi di masyarakat.
"Pasti bergolaklah. Pasti terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. akan terjadi instabilitas politik, dan sosial," katanya.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan itu, Kapitra yakin para pemegang kekuasaan tidak akan menangkap Rizieq.
"Saya pikir nggak (tidak ditangkap). Saya sudah komunikasi dengan semua," Kapitra menegaskan.
Jika tak ada aral melintang, kemungkinan Rizieq pulang dari Arab Saudi pada 30 November atau 1 Desember.