Suara.com - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin mengingatkan warga Muhammadiyah, harus lebih peka terhadap gejala pendustaan agama daripada sekadar sentitif terhadap gejala atau fakta penistaan agama.
"Mungkin ada yang tidak setuju. Wajar kalau penistaan agama diprotes, tapi aksi protes itu jangan dilakukan secara berlebihan," kata Syamsudin, seusai acara peletakan batu pertama Rumah Sakit Islam Muhamadiyah di Batang, Jawa Tengah, Minggu (26/11/2017).
"Marilah kita berkeyakinan, sebesar apa pun dan oleh sebanyak apa pun orang, kelompok yang menistaakan agama Islam, tidak akan sedikit pun mengurangi kemuliaan, keagungan al-Islam dari Nabi Muhammad saw," katanya, seperti dilansir Antara.
Pada kesempatan itu, Din Syamsudin mengatakan bahwa Muhamamdiyah adalah organisasi yang mandiri, sehingga dirinya mengapresiasi Pengurus Daerah (PD) Muhammadiah Kabupaten Batang yang bertekad membangun rumah sakit representatif.
Baca Juga: Di Balik Paras Kapitalisme AS, Gelandangan di Negeri 'Pakde Sam'
"Oleh karena itu, kami mohon wakaf dan etos itu untuk kita pertahankan, karena hal inilah yang akan menjamin kelestarian dan eksisteni Muhammadiyah pada masa-masa yang akan datang," tuturnya.
Melalui semangat dan gairah warga Muhammadiyah untuk berlomba-lomba berinfak, rumah sakit ini akan segara selesai.
"Inilah Muhammadiyah berbuat melayani masyarakat dan bangsa tanpa mempertanyakan status agama, suku, profesi, bahkan jenis kelamin untuk menebar manfaat," tandasnya.
Baca Juga: Serasa Masuk Lorong Waktu di "The 90's Festival 2017"