Di Balik Paras Kapitalisme AS, Gelandangan di Negeri 'Pakde Sam'

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 26 November 2017 | 14:54 WIB
Di Balik Paras Kapitalisme AS, Gelandangan di Negeri 'Pakde Sam'
Seorang gelandangan tengah mengemis di 5th Avenue, New York, Amerika Serikat, 4 Januari 2016. [Timothy A Clary/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat, sebagai negara adi daya, kerapkali diasumsikan sebagai negara yang taraf kesejahteraan warganya telah terjamin.

 Asumsi itu pula yang kerap dikutip untuk menguatkan klaim bahwa sistem perekonomian kapitalisme dan tatanan politik liberal ala AS, menjadi model terbaik bagi negara-negara dunia III untuk memodernisasi serta menyejahterakan warganya.

Namun, seperti dilansir Anadolu Agency, Sabtu (25/11/2017), sistem ekonomi-politik AS bukannya tanpa cela. Setidaknya, hal itu tamapk dari jumlah gelandangan di negeri “Pakde Sam” tersebut yang justru terbilang tinggi.

Bahkan, dalam komparasi data yang dilakukan Anadolu, jumlah gelandangan di AS setara dengan populasi di 47 kota Turki.

Baca Juga: Nuansa Nusantara Resepsi Pernikahan Putri Jokowi di Medan

Jumlah gelandangan di AS hingga akhir tahun 2016, seperti dikutip dari Departemen Perumahan dan Pembangungan Perkotaan, mencapai 550.000 jiwa.

Total jumlah gelandangan itu lebih tinggi dari populasi kota Agri, yang berada di timur Turki pada tahun yang sama.

Sementara kalau dibandingkan dengan populasi kota Tunceli di timur Turki, jumlah gelandangan di AS itu terbilang lebih tinggi.

Sebanyak 355.000 dari total gelandangan AS adalah individu (tak memunyai keluarga), sehingga lebih banyak kalau dibandingkan penduduk kota Kirklareli.

Baca Juga: Penemuan Mayat Bayi Gegerkan Penghuni Apartemen Green Pramuka

Sedangkan 195.000 gelandangan AS lainnya memiliki keluarga dengan anak-anak, yang lebih banyak daripada populasi kota Igdir atau Bartin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI