Maju Pilkada Jatim, Emil Dardak Ingkari Kontrak Politik?

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 25 November 2017 | 01:04 WIB
Maju Pilkada Jatim, Emil Dardak Ingkari Kontrak Politik?
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak bertemu dengan Plt. Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham di Jakarta, Rabu (22/11). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bupati Trenggalek Emil Dardak membantah tudingan sejumlah pihak yang menilainya telah mengingkari kontrak politik ketika dirinya memutuskan maju bursa pemilihan gubernur pada Pilkada Jawa Timur mendampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

"Saya rasa semua kembali pada bagaimana kita menginterprestasikan itu. Yang kami utamakan adalah melaksanakan tugas dengan integritas. Artinya, jujur artinya sesuai prosedur dan tidak menyalahgunakan jabatan, itulah esensi utama pada saat kami dilantik," kata Emil, dikutip dari Antara, Jumat (24/11/2017).

Dalam penjelasannya, Emil memang tidak serta-merta menyampaikan bantahan terkait tudingan pengingkaran kontrak politik yang dilontarkan sejumlah pihak, khususnya PDI Perjuangan selaku partai pengusung.

Menurut suami artis Arumi Bachsin ini, langkah politiknya untuk maju bursa Pilkada Jatim justru akan berdampak positif bagi Trenggalek selaku bagian dari entitas wilayah yang saling berkaitan di pesisir selatan Jawa Timur maupun dengan kabupaten/kota lainnya.

Baca Juga: PAN: Sosok Pengganti Novanto, Harus Miliki Integritas Tinggi

"Ada satu pertimbangan yang sangat matang yang kami ambil sejak beredarnya nama kami, walaupun kami belum bisa jawab saat itu. Tetapi kami sudah melakukan beberapa pertimbangan-pertimbangan, melihat apa yang terbaik bagi Trenggalek," katanya.

Emil beralasan, Trenggalek yang masih terbelakang secara ekonomi tidak bisa dibangun dengan perspektif individu.

Sebaliknya, kata dia, memajukan perekonomian, sosial maupun budaya di daerah asal leluhurnya itu harus dengan perspektif satu kesatuan wilayah, baik sinergi lintas wilayah, sinergi lintas kabupaten, bahkan dalam hal pelayaran memerlukan sinergi lintas provinsi.

Di Trenggalek ini, kata Emil, setengah wilayahnya lebih adalah hutan. Selain itu, Trenggalek juga memiliki 100 kilometer garis pesisir.

Fakta itu menjadi dasar pertimbangan Emil yang menyadari bahwa penanganan persoalan pembangunan di Trenggalek, sebagian kewenangan justru sudah ada di level provinsi.

Baca Juga: Bom dan Tembakan Serang Jamaah Salat Jumat di Mesir, 235 Tewas

Emil menegaskan, keinginannya untuk membangun SDM-SDM yang 'connect, link and match' dengan perkembangan industri-industri prioritas, misal terkait dengan keberadaan SMK yang juga di bawah kewenangan provinsi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI