Suara.com - Garda Revolusi Iran siap membantu pembangunan kembali Suriah setelah perang melawan ISIS dan gerombolan teroris lain selesai, sekaligus menjaga perdamaian di negara tersebut.
Selain itu, Komandan Garda Revolusi Iran Mohammad Ali Jafari mengatakan, pihaknya juga menolak tuntutan Arab Saudi untuk melucuti senjata sayap militer Hizbullah yang berbasis di Lebanon. Hizbullah juga berperan penting membantu Suriah menghancurkan ISIS.
Beberapa pekan terakhir, perseteruan Iran dan Arab Saudi terus meruncing karena perbedaan sikap mengenai konflik Suriah, perang agresi Saudi di Yaman, dan Hizbullah.
Baca Juga: KA Bandara Soetta Beroperasi Desember, Tiket Promo Rp30 Ribu
Arab Saudi menuding kelompok milisi Hizbullah telah mengirim pasukan ke Yaman dan terlibat dalam serangan rudal dengan sasaran Riyadh pada awal bulan ini.
Iran dan Hizbullah membantah tudingan tersebut.
"Hizbullah harus tetap bersenjata untuk memerangi musuh rakyat Lebanon, yaitu Israel. Mereka malah harus punya persenjataan terbaik untuk melindungi Lebanon. Persoalan ini tidak bisa ditawar," kata Jafari, sebagaimana dikutip dari stasiun televisi Iran.
Iran sendiri menolak tudingan, yang menyatakan bahwa Tehran telah mendanai kelompok Houthi dalam perang saudara di Yaman. Mereka balik menuduh Riyadh telah memperburuk situasi.
"Iran hanya memberikan bantuan spiritual kepada Yaman," tegasnya.
Baca Juga: Lengser, Zimbabwe Beri Robert Mugabe Kekebalan Hukum dan Keamanan
Jafari juga memuji keberhasilan sekutu Iran di kawasan Timur Tengah, dan meminta Arab Saudi untuk menghindari konfrontasi dengan "barisan perlawanan" yang memanjang dari Tehran sampai Beirut ini.