Suara.com - Pemerintahan baru Zimbabwe memastikan pejuang kemerdekaan yang juga mantan presiden mereka, Robert Mugabe, tak bakal dituntut secara hukum setelah mengundurkan diri pada Selasa (21/11/2017).
Selain mendapat kekebalan hukum, pemerintah maupun militer Zimbabwe juga memastikan keamanan Mugabe beserta keluarganya.
Sumber pemerintah kepada Reuters, Kamis (23/11/2017), mengatakan kedua hal tersebut merupakan kesapakatan yang dicapai setelah Mugabe mau menyatakan mengundurkan diri.
Mugabe memimpin Zimbabwe sejak kemerdekaan pada 1980, namun mundur pada Selasa setelah tentara merebut kekuasaan dan partai berkuasa menentangnya. Emmerson Mnangagwa, mantan wakil presiden, akan dilantik menjadi presiden pada Jumat (24/11).
Baca Juga: Pecah, ISIS Pancung Kepala 15 Anggotanya di Afghanistan
Sumber pemerintah mengatakan, Mugabe yang berusia 93 tahun sempat mengatakan kepada mereka ingin meninggal dan dikuburkan di Zimbabwe.
Mugabe tak pernah berniat meninggalkan negara itu dan hidup dalam pengasingan.
"Sangat emosional baginya dan dia sangat kuat tentang hal itu," kata sumber tersebut, yang tidak berwenang berbicara mengenai rincian penyelesaian perundingan tersebut.
"Baginya, sangat penting untuk terjamin keamanannya untuk tinggal di negara ini ... meskipun itu tidak akan menghentikannya untuk bepergian ke luar negeri jika dia mau atau harus melakukannya," ujar sumber tersebut.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Wali Kota Mojokerto Diduga Suap Pemimpin DPRD
Kejatuhan cepat Mugabe dipicu perseteruan untuk menggantikannya, yang mengadu Mnangagwa dengan istri Mugabe, Grace.