Suara.com - Terungkap, tersangka dokter Ryan Helmi berangkat dari rumahnya ke Azzahra Medical Center, Cawang, Jakarta Timur untuk membunuh istrinya bernama Letty Sultri dengan menumpangi ojek online. Hal ini diungkapkan oleh pengemudi Go-Jek, Rahmadsah Nasution (51) di sela-sela rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut di Klinik Azzahra Jalan Dewi Sartika No 352, RT5/4, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (23/11/2017).
Rahmadsah mengaku bahwa dihari kejadian dia mendapatkan order untuk mengantar Helmi dari Pondok Ungu, Bekasi ke klinik Azzahra, Cawang. Tiba dilokasi, Ryan meminta pengemudi Go-Jek untuk menunggu sebentar.
Rahmad sang driver Go-Jek pun menunggu sekitar 10 menit. Ia mengira Ryan masuk ke dalam Klinik untuk mengambil uang untuk membayar sewa senilai Rp58 ribu. Namun selang beberapa menit ia mendengar suara tembakan.
"Saya kira dia mau ambil uang, makanya saya tunggu. Tapi tiba-tiba saya mendengar suara tembakan, lalu saya lihat dari jauh karena pintunya terbuka, ternyata dia sedang menembak," kata Rahmad kepada suara.com di lokasi.
Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan Dokter Letty, Polisi Hadirkan Ojek Online
Mendengar suara tembakan itu, warga ramai berdatangan, namun tak bisa berbuat apa-apa lantaran pelaku memegang senjata api. Setelah menembak istrinya, Ryan keluar dan meminta Rahmad untuk mengantarnya ke kantor Polda Metro Jaya.
"Setelah kejadian itu, dia meminta diantar ke Polda," ujar dia.
Lelaki paruh baya ini mengaku sempat bertanya kepada pelaku kenapa tega menembak perempuan di dalam klinik tersebut. Pelaku pun menceritakan bahwa ia sedang stres berat karena istrinya minta cerai.
"Dia bilang maaf pak, maafin saya pak. Dia mengaku stres karena istrinya minta cerai," kata dia.
Tiba di Polda, Ryan meminta diantar langsung masuk ke dalam, namun Rahmad menolak dengan alasan dia harus pulang. Akhirnya Ryan pun diturunkan di depan Polda.
Baca Juga: Rekonstruksi, Polisi Diminta Tunjukkan Muka Pembunuh Dokter Letty
Rahmad mengaku sempat syok dan sedih dengan kejadian tersebut. Bahkan sampai saat ini ia masih terbayang-bayang kejadian itu.
"Saya sedih dan nggak tega mengingat kejadian itu, kenapa bisa seorang suami tega membunuh istrinya," ujar dia.