Suara.com - Tak lama setelah Mahkamah Kehormatan Dewan DPR membatalkan pertemuan dengan fraksi untuk membahas penetapan Ketua DPR Setya Novanto menjadi tersangka korupsi, tulisan tangan Novanto beredar.
Novanto menulis surat yang isinya meminta diberikan kesempatan untuk membuktikan tak bersalah dalam kasus korupsi proyek e-KTP. Itu sebabnya, dia minta untuk sementara waktu tidak diadakan rapat pleno sidang MKD terhadap kemungkinan menonaktifkan saya baik selaku ketua DPR maupun selaku anggota dewan.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengatakan MKD seharusnya segera bersikap karena ketua dewan sudah ditahan KPK.
“Kalau DPR tidak segera melakukan, karena merasa tidak berhak, ada hak imunitas, ya, MKD, DPR yang melakukan itu,” katanya kepada Suara.com, Rabu, (23/11/17).
Ahmad Mubarok mengungkapkan dalam dunia politik, argumentasi bisa dibuat untuk tujuan apapun.
“(Tertawa) itulah politik itu. Politik itu, argumen bisa dibuat apa saja, tapi norma kepatutan ini (yang harus dipertimbangkan). Sekarang orang sudah pakai perasaan sekarang, karena sudah terlalu sering dia (Novanto lolos dari hukum)," kata dia.
“Setya Novanto sudah begitu banyak bisa meloloskan diri. Saya kira kali ini nggak bisa. Ya nggak bisa karena fakta-faktanya nanti yang akan membelit dia,” Mubarok menambahkan.
Menurut Mubarok, Novanto saat ini sulit untuk berkelit karena KPK sudah punya banyak bukti.
Mubarok kemudian menggambarkan sepak terjang Novanto dengan peribahasa.
“Kalau dulu dia bisa main kiri-kanan-kiri-kanan. Saya kira sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, saya kira sekarang waktunya,” ucapnya.
Menurut Mubarok alasan apapun yang disampaikan Novanto untuk sekarang sudah sulit untuk membuat orang percaya.
“Sudah waktunya Novanto. Ya, dari kasus tidak mau datang, kasus kecelakaan, kasus rumah sakit, semua sudah membangun persepsi publik. Kalau hakim praperadilan memenangkan ini, wah habis deh, yakin. Karena sudah persepsi publik, namanya rasa keadilan, rasa keadilan,” katanya. (Handita Fajaresta)
Mubarok ke Setnov: Sepandai-pandai Tupai Melompat, Jatuh Juga
Siswanto Suara.Com
Rabu, 22 November 2017 | 18:54 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ungkit Kasus Setnov, Anggota DPR Sebut KPK Bak Teroris: Menakutkan!
02 Juli 2024 | 10:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI