Ketua DPR Setya Novanto dianggap terlalu percaya diri mengirim surat ke DPR untuk meminta jangan diberhentikan dari jabatan pimpinan dewan. Novanto memohon pimpinan dewan lainnya dapat memberikan kesempatan kepadanya untuk membuktikan tidak ada keterlibatan dalam kasus korupsi proyek e-KTP.
“Ya, Novanto terlalu percaya diri, bisa ngatur-ngatur. Mungkin dia masih berharap supaya praperadilannya bisa menang lagi, mungkin begitu,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok kepada Suara.com, Rabu, (22/11/17).
Menurut Mubarok DPR tidak perlu menanggapi permintaan Novanto. MKD, kata Mubarok, harus tetap menyidangkan perkara etika yang diduga dilanggar Novanto.
“Saya kira nggak (perlu ditanggapi), seperti ke pak Presiden, nggak usah ditanggapin. MKD, saya kira sudah mau siap itu di DPR. Ya, saya kira begitu, karena ini sudah ibaratnya belut, sudah terlalu licin,” tuturnya.
Mubarok menyarankan Novanto jangan terlalu percaya diri.
DPR, kata Mubarok, harus bersikap tegas. Jika DPR tetap menuruti permintaan Novanto, kata Mubarok, nama baik lembaga legislatif jadi taruhan.
“Iya, kepercayaan rakyat sudah menurun sekali. Ya itulah, makanya kalau DPR nggak ngambil peluang, itu ketahuan sekali bahwa semua itu diatur atau semuanya tunduk kepada kekuatan. Jadi, kekuatannya yang mengatur,” kata dia.
Mubarok mengingatkan sikap percaya diri yang ditunjukkan Novanto bisa-bisa nanti memunculkan opini kalau tindakan Novanto didukung DPR. (Handita Fajaresta)
“Ya, Novanto terlalu percaya diri, bisa ngatur-ngatur. Mungkin dia masih berharap supaya praperadilannya bisa menang lagi, mungkin begitu,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok kepada Suara.com, Rabu, (22/11/17).
Menurut Mubarok DPR tidak perlu menanggapi permintaan Novanto. MKD, kata Mubarok, harus tetap menyidangkan perkara etika yang diduga dilanggar Novanto.
“Saya kira nggak (perlu ditanggapi), seperti ke pak Presiden, nggak usah ditanggapin. MKD, saya kira sudah mau siap itu di DPR. Ya, saya kira begitu, karena ini sudah ibaratnya belut, sudah terlalu licin,” tuturnya.
Mubarok menyarankan Novanto jangan terlalu percaya diri.
DPR, kata Mubarok, harus bersikap tegas. Jika DPR tetap menuruti permintaan Novanto, kata Mubarok, nama baik lembaga legislatif jadi taruhan.
“Iya, kepercayaan rakyat sudah menurun sekali. Ya itulah, makanya kalau DPR nggak ngambil peluang, itu ketahuan sekali bahwa semua itu diatur atau semuanya tunduk kepada kekuatan. Jadi, kekuatannya yang mengatur,” kata dia.
Mubarok mengingatkan sikap percaya diri yang ditunjukkan Novanto bisa-bisa nanti memunculkan opini kalau tindakan Novanto didukung DPR. (Handita Fajaresta)