Suara.com - Anggaran sekretariat dewan DPRD pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018 naik hingga lebih 100 persen.
Hal itu terlihat dalam situs apbd.jakarta.go.id pada Senin (20/11/2017), anggaran Sekretariat Dewan sebesar Rp126 miliar pada rencana kegiatan pemerintah daerah 2018, namun setelah dibahas dengan DPRD DKI anggarannya naik menjadi Rp346 miliar.
Dengan begitu artinya terdapat penebalaan anggaran yang drastis. Anggaran tersebut untuk SKPD Kesekretariatan Dewan sekaligus anggota DPRD DKI Jakarta.
Terkait meningkat drastisnya anggaran kesekretariatan dewan itu, salah satunya karena biaya kunjungan kerja (kunker) baik di dalam maupun luar negeri bagi pimpinan dan anggota dewan.
Baca Juga: Anggarkan Rp620 Juta Buat Kolam DPRD Jakarta, Biar Ikan Koi Sehat
"Ada beberapa kegiatan dewan yang berkaitan kunker itu, makanya naik," kata Sekretaris Dewan DPRD DKI, Muhammad Yuliadi ditemui di Balai Kota, Jakarta, Rabu (22/11/2017).
Kemudian yang membuat anggaran tersebut naik karena harga satuan biaya operasional dan biaya perjalanan dinas anggota dewan berubah, menyesuaikan Surat Keputusan Gubernur (SK) tahun 2017 yang diterbitkan oleh Djarot Saiful Hidayat ketika masih menjabat.
"Jadi harga satuan sesuai SK Gubernur berubah, untuk perjalanan dinas juga berubah, sehingga kami sesuaikan. Di samping itu juga kegiatan-kegiatan penyesuaian PP No 18 (Yang kini sudah jadi Perda tentang kenaikan tunjangan dewan) tentang tunjangan-tunjangan itu," ujar dia.
Dia menjelaskan, rencana kunjungan kerja anggota dewan merupakan kegiatan rutin. Ada yang kunker dalam negeri, dan kunjungan sister city di lima negara. Namun Yuliadi belum tahu kunker anggota dewan pada 2018 ke negara mana saja.
"Nanti ditentukan teman-teman dewan. Jadi belum ditentukan, kan kunjungan luar negeri harus bikin surat, kalau pemerintah yang akan dituju bersedia dikunjungi ya kami kunjungi," kata dia.
Baca Juga: Dana Rehab Air Mancur DPRD Rp620 Juta, Sandiaga: Itu Aset Negara