Hizbullah Masuk Daftar Teroris, Hamas Kecam Liga Arab

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 22 November 2017 | 05:00 WIB
Hizbullah Masuk Daftar Teroris, Hamas Kecam Liga Arab
Para pejuang Ezzedine al-Qassam Brigades, sayap militer Hamas, berbaris di kota Khan Yunis, Gaza pada 15 September. [AFP/Said Khatib]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hamas, salah satu faksi terbesar dan berpengaruh di Palestina, menolak resolusi negara-negara Liga Arab yang memasukkan Hizbullah dalam daftar organisasi teroris.

"Hamas menolak tegas pelabelan gerakan perlawanan Hizbullah di Lebanon sebagai teroris," kata Hamas dalam pernyataan tertulis, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (21/11/2017).

Dalam pertemuan darurat menteri-menteri luar negeri Liga Arab, Minggu (19/11), sejumlah menteri juga melontarkan kecaman terhadap Hizbullah yang berbasis di Lebanon.

Baca Juga: AS Kembali Masukkan Korut ke Daftar Negara Pendukung Teroris

Melalui pernyataan tertulis yang dirilis Senin (20/11), Hamas juga mengkritik Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir yang meminta Qatar untuk memutus hubungan dengan Hamas.

"Kami menyatakan rasa kecewa kami terhadap Menlu Arab Saudi yang meminta Qatar untuk memutuskan hubungan dengan Hamas demi mencapai rekonsiliasi Palestina. Qatar selama ini menjadi pendukung utama rekonsiliasi Palestina dan telah menyalurkan bantuan kemanusiaan ke masyarakat Palestina, serta membela hak-hak mereka," tambah Hamas.

Juni 2017, Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab secara bersamaan memutus hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar.

Keempat negara tersebut menuding Qatar mendukung kelompok teroris. Doha membantah tudingan tersebut dan menyebut embargo atasnya sebagai pelanggaran kedaulatan Qatar.

Sebelumnya, seperti dilansir Al Arabiya, Presiden Lebanon Michel Aoun membela eksistensi Hizbullah berbasis di wilayahnya.

Baca Juga: Politisi Demokrat Dipolisikan Istri Terkait Dugaan KDRT

Michel menegaskan, Hizbullah bukanlah organisasi teroris seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Al Qaeda.

Penegasan itu dilontarkan Michel saat bertemu perwakilan Liga Arab di ibu kota Lebanon, Beirut.

”Kami tak pernah bermitra dengan teroris. Hizbullah adalah mitra kami. Mereka bukanlah teroris. Kami menolak Hizbullah dimasukkan dalam daftar teroris,” tegas Michel.

Ia menegaskan, Hizbullah adalah partai politik yang sah dan juga mendapat hak khusus untuk membentuk sayap militer sendiri.

Michel mengungkapkan, Hizbullah secara politik maupun kemiliteran sangat diperlukan oleh pemerintah dan rakyat Lebanon. Terutama untuk melindungi negeri itu dari ancaman penjajahan Israel.

Hizbullah selama ini mendapat tempat di antara warga Lebanon lainnya. Hizbullah yang merupakan sekutu strategis Iran, banyak mendirikan sekolah-sekolah untuk anak-anak Lebanon, dan secara tegas melawan Israel.

Dalam perang Lebanon-Israel pada tahun 2006, adalah Hizbullah yang berperan penting untuk memukul mundur pasukan Israel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI