Suara.com - Presiden Joko Widodo menerima Delegasi Majelis Tinggi Perdamaian Afghanistan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/11/2017). Dalam pertemuan yang berlangsung di ruangan Garuda, Jokowi menyampaikan ucapan selamat datang kepada Ketua Majelis Tinggi Perdamaian Afghanistan Karim Khalili beserta rombongan.
“Selamat datang Yang Terhormat Mr Karim Khalili dan seluruh delegasi Majelis Tinggi Perdamaian Afghanistan di Bogor. Saya gembira bisa bertemu semuanya sejak pertemuan saya dengan Presiden Ashraf pada April lalu,” kata Jokowi.
Dalam pertemuan, Jokowi mengawali pembicaraan dengan mengulas tentang tujuh suku di Afganistan yang kini terpecah menjadi 40 kelompok akibat pertikaian dua suku. Perpecahan yang menimbulkan perang saudara itu dipengaruhi faktor pihak asing.
"Suku yang satu bawa teman dari luar, yang satu lagi bawa teman juga dari luar, akhirnya berantam, perang, sampai sekarang belum selesai," ujar dia.
Mantan Gubernur Jakarta yakin kunjungan para utusan Afghanistan tersebut berperan untuk upaya rekonsiliasi perdamaian antara negara-negara konflik bersama bangsa dan negara Indonesia.
"Telah saya tugaskan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi untuk melakukan kunjungan ke Kabul pada akhir November ini. Saya antusias untuk mempelajari hasil pertemuan antara Menlu Retno dan pimpinan negara anda," kata dia.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Wamenlu AM Fachir dan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Dialog Keagamaan dan Peradaban, Din Syamsuddin.