Suara.com - Kekalahan dari Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon pada final Cina Open Super Series Premier 2017, Minggu (19/11) kemarin, jadi catatan tersendiri bagi pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Betapa tidak, kekalahan ini jadi yang kedua berturut-turut bagi pasangan ganda putra nomor dua dunia itu di turnamen bulutangkis yang sama setelah yang pertama di tahun lalu.
Tahun 2016 silam, Boe/Mogensen takluk dua game langsung dari ganda putra terbaik Indonesia itu, 18-21 dan 20-22. Tahun ini, mereka pun lagi-lagi takluk straight game 19-21 dan 11-21.
Menanggapi catatan buruk tersebut, Boe/Mogensen mengakui kehebatan Kevin/Marcus. Bahkan, Boe/Mogensen tak ragu memuji penampilan Kevin/Marcus dan di sisi lain kecewa dengan permainan mereka di babak final Cina Open 2017.
Baca Juga: Raih Gelar Kelima Super Series, Kevin/Marcus: Kami Tak Cepat Puas
"Kami harus dalam kondisi terbaik kami untuk melawan mereka. Mereka sangat bagus, permainannya sangat cepat, kamu harus dalam puncak penampilan untuk melawan mereka. Itu tidak terjadi hari ini," kata Boe, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (20/11/2017).
"Mereka bermain lebih baik dari kami. Sangat mengecewakan sekali. Kami tahu kami bisa melawan mereka, menjadi runner up merupakan hal yang mengecewakan," sambungnya.
"Mereka memainkan gaya khas Indonesia. Mereka bermain sedikit lebih cepat dibanding semifinal kemarin dan juga lebih percaya diri dibanding pasangan lain saat ini," Mogensen menimpali.
"Mereka tak mudah melakukan kesalahan. Kami memiliki kemampuan untuk melawan mereka, tapi kami harus bermain lebih baik dari hari ini. Saya rasa kami memulainya dengan baik, tapi mereka bisa membalikkan keadaan di tengah pertandingan," lanjut Mogensen.
Baca Juga: Sam Aliano Batal Lapor Perusakan Bunga #SaveMrBakpao
Foto: Pasangan ganda campuran Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. [Humas PBSI]