Warga Tembagapura Masih Trauma, Minta Segera Dievakuasi

Yazir Farouk Suara.Com
Senin, 20 November 2017 | 02:01 WIB
Warga Tembagapura Masih Trauma, Minta Segera Dievakuasi
Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar memberikan keterangan terkait pembongkaran jalan di tiga titik di ruas jalan Kota Tembagapura menuju kampung Kimbeli dan Banti oleh KKB. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satgas Terpadu TNI dan Polri dalam dua hari belakangan ini terus memantau dan mengikuti perkembangan kondisi psikis warga Kampung Banti dan Kimbely, Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika, Papua.

"Berdasarkan informasi diantara mereka, dalam jumlah besar ingin dievakuasi," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Minggu (19/11/2017) malam.

Terkait dengan rencana evakuasi tersebut, kata dia, telah dilaksanakan ibadah oleh tokoh agama pada pagi hari dengan harapan bisa diberikan kemudahan untuk evakuasi ke Timika.

"Pak Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar menyampaikan bahwa pada prinsip, Satgas Terpadu TNI dan Polri bersama dengan Pemda Mimika sudah siap untuk melakukan evakuasi terkait dengan keputusan mereka," katanya.

Baca Juga: Masuk Rutan KPK, Setya Novanto Akan Huni Sel Isolasi

"Satgas telah menyiapkan akomodasi tempat, transportasi untuk membawa mereka dari Banti ke Timika, untuk keputusan lebih jelasnya akan ditentukan pada Senin pagi pukul 09.00 WIT," sambungnya.

Keinginan warga Kampung Banti dan Kimbely untuk dievakuasi, kata dia, dikarenakan dampak trauma dari adanya aksi dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB. Sehingga warga sulit mendapatkan bahan makanan, pendidikan atau sekolah, karena sudah hampir tiga minggu terisolasi.

"Saat ini Satgas Terpadu TNI dan Polri sedang melakukan koordinasi dengan Pemda Mimika tentang bagaimana cara memberikan pelayanan kepada mereka. Pemda Mimika berkomitmen akan menyiapkan akomodasi dan mengupayakan kebutuhan logistik yang diperlukan selama evakuasi atau pengungsian sementara," katanya.

Lamanya evakuasi atau pengungsian sementara belum bisa di pastikan. Yang pasti tempatnya sama seperti yang telah dievakuasi sebelumnya, karena sebagian yang telah dievakuasi sudah pulang ke kampung halaman sehingga tempat tersebut bisa digunakan.

"Kalau berapa lama warga Kampung Banti dan Kimbely akan berada di tempat evakuasi belum bisa di pastikan dikarenakan faktor psikis yang menimbulkan traumatik mendalam, namun sangat terbuka luas kepada mereka untuk kembali ke kampung masing-masing," katanya.

Baca Juga: KPK: Setya Novanto Dinyatakan Sudah Sehat untuk Diperiksa

Satgas Terpadu TNI dan Polri akan melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap hal-hal yang sifatnya mengganggu stabilitas keamanan.
"Maka Polri akan terus bersama dengan TNI mengamankan negara ini dan memberikan jaminan keamanan bagi seluruh masyarakat," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI