Suara.com - Meskipun sudah dalam status tahanan KPK, Setya Novanto hingga kini masih menjabat sebagai Ketua DPR. Inisiatif mengundurkan diri belum ditunjukkan oleh Novanto atau pergantian dari Partai Golkar sendiri.
Menurut Sekretaris Dewan Nasional Setara Institute Benny Soesatyo, itu tergantung pada Partai Golkar yang punya hak atas kursi ketua DPR. Hal itu tidak perlu didorong oleh pihak lain, sebab Golkar merupakan partai berpengalaman yang tidak perlu diajarkan dalam pilihan politik.
"Golkar itu sudah jago, sudah pandai dan nggak usah diajarin," kata Benny kepada Suara.com, Minggu (19/11/ 2017).
Namun demikian, Benny igingatkan Golkar bahwa jika mempertahankan Novanto sebagai Ketua DPR, berarti mempertahankan penilain buruk dari publik terhadap partai berlambang pohon beringin.
Baca Juga: Setya Novanto Dinilai Lebih Baik Mundur dari Ketua DPR
"Itu terserah Partai Golkar. Tinggal Golkar itu mau mengintropeksi diri atau membiarkan ini menjadi suatu kasus besar yang dengan sendirinya akan juga mempengaruhi penilaian masyarakat kepada Golkar semakin buruk," tutur Benny.
Sebagai Ketua Umum, Novanto tidak lain adalah ikon Partai Golkar. Maka citra Novanto di mata publik yang semakin buruk, pasti akan berefek pada citra Partai Golkar.
"Kalau Golkar mempertahankan itu dengan sendirinya akan kena imbas. Akhirnya citra partainya yang habis. Ini kan menghadapi persepsi publik," ujar Benny.
Benny mengatakan, publik tidak bisa menerima orang-orang tercela. Jika Golkar tidak ingin dicela, maka tidak ada pilihan lain selain menggantikan Novanto sebagai Ketua DPR.
"Politik kan menyangkut citra. Kalau citranya itu buruk dengan sendirinya akan jatuh partainya. Tapi Golkar itu sudah pandai, sudah tahu, nggak usah kita dorong-dorong. Partai ini sudah dewasa. Golkar pasti akan menerapkan yang terbaik," kata Benny.
Baca Juga: Selain Ditunggu KPK, Setya Novanto Juga Akan Diperiksa Polisi
Seperti diketahui, Novanto saat ini dalam status tahanan KPK untuk kasus korupsi KTP Elektronik. Oleh karena alasan sakit setelah insiden kecelakaan yang dialaminya, maka KPK lakukan pembataran penahanan terhadap Novanto. Hingga saat ini dia dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana, Jakarta Pusat.