Semobil dengan Setnov, Metro TV Investigasi Hilman

Jum'at, 17 November 2017 | 15:41 WIB
Semobil dengan Setnov, Metro TV Investigasi Hilman
Setya Novanto. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mobil Toyota Fortuner B 1732 ZLO yang ditumpangi tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP, Setya Novanto, saat kecelakaan pada Kamis (16/11) malam, ternyata dikemudikan wartawan bernama Hilman Mattauch.

Hilman diketahui sebagai kontributor atau karyawan tidak tetap Metro TV yang sehari-hari liputan di DPR RI.

Pengacara Novanto, Fredrich Yunadi mengatakan kecelakaan terjadi saat Setnov menumpangi mobil itu menuju studio Metro TV untuk menghadiri siaran langsung wawancara.

Pemimpin Redaksi Metro TV, Don Bosco Selamun, mengakui pada Kamis (16/11), pihaknya tengah berusaha menghubungi Novanto untuk mau diwawancarai secara eksklusif.

Baca Juga: Wartawannya Ada di Mobil Setnov, Ini Klarifikasi Metro TV

Namun, Don Bosco menegaskan, tak ada penugasan secara khusus kepada Hilman.

"Iya dia kontributor Metro TV. Jadi kemarin ada penugasan kepada banyak tim untuk mencari Novanto guna wawancara eksklusif. Jadi tugas itu tidak spesifik kepada Hilman," kata Don Bosco kepada Suara.com.

Namun, pada Kamis sore, Hilman sebagai kontributor melaporkan ke newsroom bahwa dia bisa mewawancari Novanto via telpon. Kemudian, tim redaksi meminta Hilman untuk membawa Novanto ke studio guna wawancara eksklusif.

"Dan kami minta tolong Hilman bawakan Setnov ke studio untuk wawancara eksklusif," terangnya.

Tapi, Don Bosco belum bisa memastikan apakah mobil yang dikemudikan Hilman kecelakaan saat membawa Setnov ke studio Metro TV atau bukan.

Baca Juga: Fahri Hamzah Lagi Tak Sehat, Cuma Bisa Doakan Novanto dari Rumah

Sementara itu, muncul spekulasi publik bahwa Hilman menyembunyikan Novanto selama pelarian dari penjemputan paksa penyidik KPK pada Rabu (15/11) malam.

Don Bosco menegaskan, bahwa perusahaannya tidak menoleransi jurnalisnya yang menyalahgunakan profesi dan melanggar etik jurnalistik.

"Kami sedang melacak, menelusuri, apakah ada pelanggaran etik jurnalistik dan code of conduct perusahaan dalam melaksanakan tugasnya. Kami tidak mungkin menoleransi jika ada wartawan melanggar kode etik dalam melaksanakan tugasnya," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI