Suara.com - Dokter spesialis penyakit dalam dan hipertensi di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo, ikut menangani tersangka Setya Novanto setelah kecelakaan pada Kamis (16/11/2017), malam.
"Saya dilaporin ada beliau (Setya Novanto) datang kemari karena cidera kepala, tapi masalah utama karena hipertensi berat, karena hipertensi berat, maka saya diminta untuk mengelola bapak ini. Perihal kronologis dia masuk seperti biasa, berhubung saya di poliklinik, jadi saya anjurkan untuk dirawat," ujar Bimanesh kepada wartawan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jumat (17/11/2017).
Bimanesh menekankan penanganan terhadap Novanto dilakukan secara profesional.
"Jadi kita berikan pengobatan yang sesuai dengan kejadian, dan juga melibatkan dokter spesialis saraf, dan karena ada masalah di jantungnya jadi konsultasi ke dokter spesialis jantung," katanya.
Saat terjadi kecelakaan di Jalan Permata Berlian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, di dalam Toyota Grand Fortuner B 1732 ZLO, ada Novanto yang duduk di bagian belakang sebelah kiri, kemudian ajudannya: Reza, duduk di kursi depan sebelah kiri. Sedangkan wartawan Metro TV bernama Hilman yang mengemudikan mobil.
Bimanesh mengatakan ajudan Novanto tidak dirawat di RS Medika Permata Hijau.
"Nggak dirawat, hanya beliau (Setya Novanto) yang saya rawat. Ajudannya tidak dibawa ke sini, hanya Setya Novanto saja yang diterima," kata Bimanesh.
KPK
Pagi tadi, dokter dari KPK menemui Bimanesh untuk membahas keadaan Novanto.
"Dokter KPK sudah saya anggap kolega saya, jadi mengenai detail pasien tidak bisa disampaikan secara umum, hanya kepada sesama dokter. Dan nanti beliau (dokter KPK) yang akan menyampaikan pada atasnya," ujar Bimanesh.
"Tanggungjawab saya memeriksa pasien, jika menanyakan hal detail tanyakan kepada yang bersangkutan," Bima menambahkan. (Julistania)