Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyinggung kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI selama sepuluh tahun (2004-2014).
Gatot mengakui tidak bisa membayangkan keadaan Indonesia jika tidak dipimpin oleh SBY selama dua periode tersebut.
"Bayangkan! Apabila Pak SBY tidak menjadi Preisden dua periode, belum tentu kita mengalami sitausi semacam ini, betul kan," kata Gatot saat berbicara di hadapan 15 ribu kader partai Nasdem di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017).
Baca Juga: KPK Diminta Segera Tetapkan Setnov sebagai Buronan
Selain menyebut masa kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut, Gatot juga membayangkan kondisi Indonesia jika Presiden Joko Widodo tak lagi terpilih pada Pilpres 2019.
Gatot mengakui mengkhawatirkan, pengganti Jokowi tidak akan melanjutkan program pembangunan infrastruktur yang sudah dimulai sejak 2014.
"Bayangkan kalau nanti 2019 bukan Pak Jokowi, presiden (baru) mengatakan ’infrastruktur apa itu? Hapus!’ Apa jadinya negara ini?," tukasnya.
Gatot mengatakan, Indonesia adalah negara yang aneh dan ajaib. Sebab, ditengah krisis yang melanda dunia, Indonesia mampu bertahan.
"Karena negara ini adalah negara aneh bin ajaib, maksudnya aneh anaknya ajaib. Ajaibnya karena apa? Bangsa ini diserang pemberontakan, krisis ekonomi, bisa bangkit. Ajaib kan? Makanya anaknya sok-sokan jadi ajaib, aneh namanya, itulah Indonesia," tandasnya.
Baca Juga: Nama Setnov Tertera di Wikipedia sebagai 'Ahli Melarikan Diri'