'Salvator Mundi' Leonardo da Vinci Terjual Rp6 triliun

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 16 November 2017 | 15:19 WIB
'Salvator Mundi' Leonardo da Vinci Terjual Rp6 triliun
Lukisan Il Maestro Leonardo Da Vinci 'berjudul Salvator Mundi' akan dilelang Rumah Lelang Rumah Lelang Christie New York pada 15 Novemnber 2017. Lukisan itu dihargai USD100 juta atau setara Rp1,3 triliun. [Anthony WALLACE/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lukisan maestro Leonardo da Vinci yang menjadi lambang abad renaissance (pencerahan), “Salvator Mundi”, terjual seharga USD450 miliar atau setara Rp6 triliun.

Guratan kuas Da Vinci pada “Penyelamat Dunia” tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (16/11/2017), dilelang di rumah lelang Christie di New York, Rabu (15/11) malam.

Nilai pembelian lukisan tersebut memecahkan rekor produk seni berharga mahal, yang selama ini dipegang oleh lukisan “Les Femmes D'Alger” (Women of Algiers) karya Pablo Picasso.

Lukisan yang diselesaikan Picasso pada tahun 1955 itu terjual seharga USD180 miliar pada tahun 2015.

Baca Juga: PDIP Tak Setuju, Anies: yang Punya Motor Itu Wong Cilik

karya yang menggambarkan Yesus Kristus secara aneh—karena memakai busana khas renaissance—tersebut diperkirakan dibuat pada tahun 1500, dan menjadi satu dari 20 lukisan era “pencerahan” yang masih ada.

Pada awalnya, lukisan tersebut merupakan koleksi pribadi Raja Charles I yang dilelang pada 1763 sebelum kemudian raib sampai 1900.

Alan Wintermute, spesialis lukisan kuno di Balai Lelang Christie, wajah dan rambut Kristus diberi cat yang lebih tebal dan pada waktu itu dianggap sebagai hal yang lumrah.

Pada 1958, lukisan tersebut dibeli oleh kolektor asal Amerika Serikat di Balai Lelang Sotheby seharga USD126. Tahun 2005, lukisan itu kembali dilelang.

Pemilik yang baru mulai melakukan proses restorasi lukisan, dan setelah melalukan riset selama enam tahun, dipastikan waktu lukisan tersebut adalah asli sebagai karya da Vinci yang sudah berusia lebih dari 500 tahun.

Baca Juga: Hilang Tanpa Jejak, Polda Metro Siap Bantu KPK Cari Setnov

Lukisan tersebut dipamerkan pada sebuah eksibisi mewah di Galeri Nasional London pada 2011.

Pihak Balai Lelang Christie tidak mengungkapkan identitas penjual, tapi hanya menyatakan seorang kolektor swasta asal Eropa yang mendapatkan lukisan tersebut pada 2005.

Namun, media melaporkan identitas penjual tersebut sebagai seorang milyarder Rusia bernama Dmitry Rybolovlev, yang membayar sebesar USD127,5 juta pada 2013 dalam sebuah proses penjualan pribadi.

Kejanggalan

Leonardo da Vinci, selain dikenal sebagai sosok jenius dan menguasai banyak kemampuan, juga persona yang selalu diselimuti misteri.

Begitu pula pada karya-karyanya, yang disebut banyak pihak selalu menyimpan banyak rahasia ilmiah yang ketika era renaissance di Florenze masih tabu untuk diungkapkan kepada publik secara gamblang.

Selain misteri pada lukisan Monalisa yang telah banyak dibahas, lukisan "Salvator Mundi" atau "Penyelamat Dunia" juga tak kalah “menggoda” karena menyimpan misteri.

Walter Isaacson, seperti dilansir The Guardian, Kamis (19/10), menyebut dalam buku biografi terbaru Da Vinci buatannya, terdapat "teka-teki anomalis" dalam lukisan Salvator Mundi.

Lukisan  itu menggambarkan sosok Yesus Kristus tengah memberkati dunia memakai tangan kanannya. Sementara tangan kirinya memegang bola kristal.

Namun, lukisan yang dideklarasikan autentik karya sang maestro pada 6 tahun silam itu, diragukan keasliannya oleh Isaacson dalam buku terbarunya tersebut.

Dalam biografi itu Isaacson menuliskan, Da Vinci dikenal sebagai kejeniusannya untuk mengorelasikan lukisan dengan sains.

Nah, pada lukisan yang akan dilelang itu, Isaacson menemukan "kecacatan" karena tak ada "rahasia saintifik" di dalamnya.

"Itu tampak dari bola kristal di tangan kiri Yesus. Kalau kita melihatnya, seakan tembus pandang. Padahal sebagai kristal, seharusnya pandangan kita dibiaskan," terangnya dalam buku tersebut.

Kaca atau kristal solid, baik berbentuk seperti bola atau lensa, menghasilkan gambar yang diperbesar, dan terbalik atau camera obscura.

Tapi di lukisan itu, bola kristal itu seolah-olah gelembung kaca berongga yang tak membiaskan atau mendistorsi cahaya yang melewatinya.

Tangan Yesus yang memegang bola itu juga tak terbiaskan. Sedangkan jubah berwarna biru khas pakaian era Renaissance juga tak terbias.

"Lebih membingungkannya lagi, dalam catatan sejarah, lukisan itu dibuat Leonardo pada periode 1506-1513, saat sang maestro juga menekuni studi optik dan cahaya," tulisnya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI