Trump just tweeted about the wrong mass shooting... pic.twitter.com/tfgXp1TTMh
— Rantt News (@RanttNews) November 15, 2017
Pelaku membawa senapan semi-automatik dan dua pistol. Dia ditembak mati oleh polisi, yang belum memastikan motif di belakang aksinya itu. Pihak berwenang juga belum merilis nama tersangka.
Sheriff daerah Tehama mengatakan, mereka masih menghitung jumlah korban, namun memastikan sekitar 10 korban luka sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
FBI dan pihak berwenang lainnya sudah membuka investigasi untuk peristiwa ini.
Baca Juga: Petugas Masih Evakuasi Crane Roboh di Jalur Jakarta-Cikampek
Menurut stasiun berita KRCR, seorang saksi mata bernama Coy Ferreira mengatakan mendengar suara mirip petasan ketika mengantar putrinya ke sekolah sebelum jam 08.00.
Seketaris sekolah kemudian berlari ke luar dan mengajak anak-anak ke dalam sekolah, karena ada penembak di luar.
“Aku masuk ke dalam sebuah ruang kelas dengan 14 murid, dan menyaksikan seorang anak lelaki jatuh terkena timah panas,” tuturnya.
Sementara penembakan massal di Texas, menewaskan 26 orang dan melukai belasan orang lainnya.
Baca Juga: Novanto Menghilang, Aburizal Bakrie Datangi KPK, Ada Urusan Apa?