Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi sasaran perundungan banyak orang, lantaran salah mengucapkan belasungkawa terhadap korban penembakan massal di California.
Trump, seperti dilansir Independent, Rabu (15/11/2017), mengunggah tulisan turut berduka cita terhadap korban penembakan massal di California.
Tapi, alih-alih menyebut penembakan massal di California, Trump justru mengucapkan berbelasungkawa terhadap korban penembakan massal di Gereja Baptis Pertama, Texas.
Baca Juga: Petugas Masih Evakuasi Crane Roboh di Jalur Jakarta-Cikampek
Padahal, penembakan massal di Texas itu terjadi pada Minggu (5/11). Sementara penembakan massal di California terjadi pada Selasa (14/11) waktu setempat.
"Saya berharap, semoga Tuhan bersama orang-orang di Sutherland Springs, Texas. FBI dan penegak hukum telah tiba," tulis Trump di akun Twitter pribadinya.
Trump tampaknya hanya menyalin lekat (copy paste) “cuitannya” yang diunggah saat peristiwa di Texas. Sebab, tulisan itu sama persis dengan yang diunggahnya pada tanggal 5 November.
Peristiwa itu menyebabkan empat orang tewas dan 10 lainnya mengalami cedera setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke beberapa lokasi, termasuk sekolah dasar.
Untuk diketahui, seorang pelaku menembak secara acak di sebuah sekolah di California Utara, Selasa. Akibatnya, seperti dilansir Anadolu Agency, sedikitnya lima orang tewas dan sejumlah lainnya terluka.
Baca Juga: Novanto Menghilang, Aburizal Bakrie Datangi KPK, Ada Urusan Apa?
Dua murid sekolah Rancho Tehama Elementary School (setingkat sekolah dasar) menjadi sasaran tembak, dan lainnya terluka di satu dari tujuh lokasi berbeda tempat pelaku beraksi. Tempat kejadian itu terletak sekitar 209 kilometer dari Sacramento, California.