Iran Tolak Bantuan Israel untuk Korban Gempa 7,3 SR

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 15 November 2017 | 17:33 WIB
Iran Tolak Bantuan Israel untuk Korban Gempa 7,3 SR
Gempa meanda Irak. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Iran menolak tawaran bantuan Israel untuk korban gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter, yang terpusat di kota Halabja, timur Irak, pada mInggu (12/11) akhir pekan lalu. Ratusan jiwa di Iran dan belasan di Irak tewas akibat gempa tersebut.

"Israel telah menawarkan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa di Iran dan Irak," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hadapan Majelis Umum Federasi Yahudi Amerika Utara tahunan, Selasa (14/11) malam, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (15/11/2017).

Staf di kantor perdana menteri mengatakan, tawaran bantuan dari Israel segera ditolak oleh otoritas Iran.

Hingga kekinian, Iran belum berkomentar mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Arab Saudi Akui Masukkan Hamas ke Daftar Teroris

Pada 2003, Teheran juga menolak bantuan kemanusiaan Israel untuk korban gempa bumi yang telah menelan ribuan korban jiwa di tenggara Bam, Iran.

Sementara akibat gempa akhir pekan lalu, sedikitnya 430 warga Iran tewas.

“Korban tewas sementara ini 430 orang. Sedangkan jumlah korban luka 7.156 orang. Sebagian besar korban luka tak dirawat di rumah sakit. Korban luka serius yang dirawat di RS kurang dari seribu orang,” kata juru bicara tim manajamen krisis Iran, Behnam Saeedi seperti dilansir laman berita resmi Iran, IRNA.

Ia mengatakan, korban tewas diduga melebihi jumlah yang didasarkan sertifikat kematian yang dikeluarkan otoritas forensik tingkat provinsi. Sebab,  terdapat laporan sejumlah makam baru yang tak memunyai sertifikasi.

Behnam mengungkapkan, lebih dari separuh korban tewas maupun luka merupakan warga kota Sarbi-e Zahab, di Provinsi Kermansh. Penduduk di daerah tersebut mayoritas anggota suku Kurdi.

Baca Juga: Guru SMK Tangerang Tendang Kepala Siswa

“Daerah itu hanya  memunyai satu rumah sakit, dan itu juga mengalami kerusakan terbilang parah. Tapi, militer sudah mendirikan rumah-rumah sakit darurat untuk mengobati korban luka,” terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI