Anies: Gedung Menjulang Berdampingan dengan Gubuk Reot

Rabu, 15 November 2017 | 15:50 WIB
Anies: Gedung Menjulang Berdampingan dengan Gubuk Reot
Kepadatan pemukiman penduduk terlihat dari ketinggian di salah satu kawasan di Jakarta, Rabu (28/9/2016). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan tingkat kemiskinan di Ibu Kota sudah masuk kategori ekstrim. Pemandangan kemiskinan berdampingan dengan gemerlap metropolitan.

"Keterdidikan yang amat tinggi berdampingan dengan tingkat putus sekolah yang tak kalah tinggi," ujar Anies dalam rapat paripurna dengan agenda penyampaian visi dan misi gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022 di gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2017).

Anies mengatakan masih banyak pemukiman kumuh di kota ini. Anies mengatakan berkomitmen untuk menata kampung-kampung itu.

"Tingginya gedung menjulang berdampingan dengan reotnya gubuk rakyat," katanya.

Dia juga menyinggung proyek pulau buatan di Teluk Jakarta semakin meminggirkan masyarakat di utara Jakarta.

"Luasnya hamparan pulau reklamasi berdampingan dengan sempitnya rumah para nelayan. Itu hanya sekelumit ketimpangan di kota ini. Mari bersama-sama mengubah kenyataan ini," kata Anies.

Anies mengatakan program prioritasnya, di antaranya mendorong penciptaan lapangan kerja dan wirausaha baru, mewujudkan pendidikan tuntas berkualitas untuk semua, serta memastikan biaya hidup yang lebih terjangkau meliputi air bersih, bahan pangan pokok, rumah rakyat, serta transportasi publik.

"Prioritas ini terkesan sebagai hal-hal dasar, namun itulah kenyataannya yang dihadapi oleh rakyat. Suara dan kekhawatiran utama mayoritas warga Jakarta adalah mencukupi hal-hal dasar itu," kata dia.

"Hari ini kami lihat kota Jakarta berkembang sangat cepat, hingga sadar tak sadar, banyak perkembangan yang tidak sesuai dari dasar tata ruang yang telah disusun," Anies menambahkan.

"Pengembangan kota kadang terasa seperti dibiarkan hanyut oleh kemauan sempit tanpa ada kaitannya dengan manfaat kepentingan umum. Dampaknya banyak bagian kota yang tak saling terintegrasi, diikuti terjadinya pemusatan kegiatan perkotaan hanya di lokasi tertentu tanpa memperhitungkan daya dukung infrastruktur dan daya dukung sosial," kata Anies.

REKOMENDASI

TERKINI