Sandiaga Janji Telisik Pungli PKL di Trotoar Tanah Abang

Rabu, 15 November 2017 | 14:02 WIB
Sandiaga Janji Telisik Pungli PKL di Trotoar Tanah Abang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, akan mencari tahu kebenaran kabar mengenai trotoar di Pasar Tanah Abang yang disewakan kepada pedagang kaki lima (PKL).

Sandiaga memastikan, pemprov sendiri tak pernah meminta uang retribusi kepada PKL yang membuka lapak di trotoar tersebut.

"Informasi yang disampaikan itu sedang diklarifikasi oleh Pak Irwandi (Kepala Dinas UMKM). Tetapi kami tidak mengutip sama sekali, Pemprov itu menata," kata Sandi ditemui seusai menghadiri acara Civil Engineering National Summit Universitas Indonesia ke-15 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (15/11/2017).

Dia menegaskan, pemprov tidak melakukan pungutan dari PKL yang berjualan di trotoar jalan. Sebab ada aturan perundangan tentang retribusi yang menjadi koridor pemerintah daerah.

Baca Juga: Orang Gila Tewas Setelah Diikat di Tiang dan Dipukuli Warga

Namun, kata dia, bila ada yang meminta pungutan dari pedagang di trotoar itu adalah ilegal dan harus ditertibkan.

Sandi mengimbau kepada pedagang agar mematuhi aturan dan tidak memberikan uang kepada pihak yang menarik pungutan tersebut. Sebab, uang itu termasuk pungutan liar (pungli).

Dia menambahkan, konsep penataan kawasan pasar Tanah Abang ke depan adalah merespons permasalahan yang terjadi antara pejalan kaki dan PKL yang berjualan di trotoar.

"Itu yang akan menjadi konsep penataan ke depan, bagaimana pejalan kaki dimuliakan. PKL yang cari makan dan nafkah diberikan ruang, tempatnya nanti akan kami umumkan begitu pak Gubernur memberikan persetujuan," jelasnya.

"Konsepnya holistik, tapi memang ada fokus untuk jangka pendek dulu seperti apa, jangka menengah dengan Sky Bridge, jangka panjangnya dengan konsep TOD,” tandasnya.

Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Stop Suntikan Modal Pada Lima BUMD

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI