PBB: Pengungsi Rohingya Marak Dijual dan Korban Pelecehan Seksual

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 15 November 2017 | 12:46 WIB
PBB: Pengungsi Rohingya Marak Dijual dan Korban Pelecehan Seksual
Pengungsi Rohingya di Kamp Pengungsian Kutupalong, Cox Bazar, Bangladesh, Minggu (1/10).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - International Organization for Migration (IOM) , lembaga migrasi PBB, mengungkapkan pengungsi Rohingya di Bangladesh banyak yang menjadi sasaran aksi kriminal dan pelecehan seksual.

Juru Bicara IOM Joel Millman, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (15/11/2017), mengungkapkan banyak laki-laki, perempuan, dan anak-anak Rohingya yang menjadi korban perdagangan manusia, maupun dieksploitasi secara seksual.

"Lelaki, perempuan dan anak-anak yang putus asa direkrut dengan tawaran palsu bekerja di bidang perikanan, bisnis kecil, atau pekerjaan domestik. Ternyata mereka dieksploitasi secara seksual," jelas Millman pada konferensi pers di Jenewa.

Baca Juga: Perawat Baru Dipaksa Pejabat Rumah Sakit Menari Striptis

Sejak 25 Agustus, kata dia, lebih dari 617.000 warga Rohingya menyeberang dari Rakhine ke Bangladesh, melarikan diri dari kekerasan militer Myanmar.

Sementara data PBB menunjukkan, jumlah total populasi Rohingya di Cox's Bazaar, Bangladesh, mencapai 830.000.

"Banyak yang dipaksa melakukan pekerjaan yang tidak mereka inginkan. Misalnya, sejumlah perempuan muda dijanjikan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga, tapi ternyata dipaksa menjadi pekerja seks," terangnya.

Dia juga mengatakan sejumlah pengungsi diangkut keluar Bangladesh.

Pengungsi-pengungsi Rohingya itu melarikan diri dari operasi militer Myanmar yang membunuh, menjarah rumah, dan membakar desa mereka di Rakhine.

Baca Juga: Presiden Duterte Kesal kepada PM Kanada Justin Trudeau

Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam aksi kekerasan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI