Suara.com - Seorang perempuan berusia 14 tahun ditangkap kepolisian Inggris, Selasa (14/11/2017) waktu setepat. Perempuan itu dituduh membantu serangan teroris.
Remaja tersebut ditahan di London selatan karena dicurigai membantu serangan teror. Dia dijerat undang-undang terorisme.
"Gadis itu ditangkap di sebuah alamat di London selatan karena dicurigai membantu seseorang melakukan tindakan terorisme, bertentangan dengan bagian 5 dari Undang-Undang Terorisme 2006," kata pejabat kepolisian London.
Saat ini perempuan muda itu masih diinterogasi.
Baca Juga: FARC Kolombia Dikeluarkan dari Daftar Teroris di Eropa
Badan intelijen Inggris pernah mengatakan tengah menghadapi tantangan "intens" dari terorisme.
Inggris telah mengalami lima serangan teror tahun ini. Lebih dari 130 warga Inggris yang melakukan perjalanan ke Irak dan Suriah untuk berperang dengan apa yang disebut Negara Islam ISIS, telah meninggal dunia.
MI5 menjalankan 500 operasi langsung yang melibatkan 3.000 individu dalam aktivitas ekstremis dengan beberapa cara. MI5 mengatakan bahwa tempo operasi kontra-terorisme adalah yang tertinggi yang dia lihat dalam 34 tahun karirnya di MI5.
Dua puluh serangan telah digagalkan dalam empat tahun terakhir, termasuk tujuh dalam tujuh bulan terakhir. Menurut Parker, semuanya terkait dengan apa yang dia sebut ekstremisme Islam.
Kelima serangan tahun ini termasuk serangan bom bunuh diri setelah sebuah konser Ariana Grande di Manchester Arena pada bulan Mei, menewaskan 22 orang. Lima orang juga tewas pada bulan April saat sebuah serangan di dekat Rumah Parlemen, sementara delapan orang tewas ketika 3 penyerang mengemudikan van ke pejalan kaki di London Bridge dan meluncurkan serangan pisau di Borough Market.
Baca Juga: Asrama PTIK Polri Kebakaran, Polisi Bantah Diserang Teroris
Seorang lelaki kemudian membawa sebuah van ke kerumunan jamaah di dekat sebuah masjid di London utara pada bulan Juni, sementara sebuah bom buatan sendiri meledak di kereta tabung Parsons Green bulan lalu, melukai 30 orang.