Gerombolan Tak Dikenal Provokasi Konpers FRI West Papua di YLBHI

Selasa, 14 November 2017 | 15:45 WIB
Gerombolan Tak Dikenal Provokasi Konpers FRI West Papua di YLBHI
Gerombolan tak dikenal yang memprovokasi konferensi pers FRI West Papua di kantor YLBHI, Jakarta, Selasa (14/11/2017). [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut FRI-WP. tidak ada aksi penyanderaan terhadap seribuan warga Papua dan karyawan PT Freeport oleh sayap militer OPM, ykani Tentara Pembebasan Nasional Papu Barat (TPN-PB).

"Tidak ada penyanderaan, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap warga Banti maupun buruh Freeport di sana," kata Surya Anta, juru bicara FRI-WP.

Dia mengakui telah berkomunikasi dengan kelompok sipil di Tembagapura. Berdasarkan informasi yang ia kumpulkan, kelompok bersenjata TPN-PB tidak melakukan kekerasan apalagi pembunuhan terhadap warga.

Isu penyanderaan, pemerkosaan dan pembunuhan itu dinilai bagian dari propaganda hitam yang senagaj disebar oleh aparat TNI dan Polri.

Baca Juga: Buni Yani Divonis Penjara Satu Tahun Enam Bulan

"isu itu adalah black propaganda pemerintah Indonesia dalam hal ini yang dilakukan TNI dan Polri," tegasnya.

Menurut dia, warga Banti dan karyawan PT Freeport bebas untuk keluar dari lokasi yang dikuasai oleh kelompok bersenjata.

"Bahkan TPN-PB mempersilakan ada warga yang? ingin berdagang untuk keluar dari kampung," terangnya.

Mengenai kabar ada satu warga bernama Martinus Waker yang tewas tertembak di Tembagapura, menurutnya bukan dilakukan oleh kelompok bersenjata dari TPN-PB.

Ia mencurigai pembunuhan terhadap seorang warga itu bagian dari skenario untuk melakukan kampanye hitam dari aparat gabungan TNI-Polri terhadap kelompok bersenjata OPM.

Baca Juga: FRI West Papua: OPM Tak Sandera 1.300 Warga Tembagapura

"Pihak TPN-PB menyatakan tidak membunuh warga itu. Ngapain juga TPN-PB membunuh warga Papua sendiri, jadi ini tidak logis. Pihak keluarga sudah konfirmasi soal itu dan menyatakan bukan TPN-PB pelakunya. Dugaan kami ini bagian dari black propaganda terhadap perjuangan TPN-PB," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI