Suara.com - Warga yang berdiam di gubuk-gubuk atau bangunan semi-permanen sepanjang jalan inspeksi Kanal Banjir Barat (KKB), tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi sasaran penggusuran pertama pada era Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Seluruh bangunan tersebut digusur pemprov pada Senin (13/11/2017). Penggusuran tersebut dikritik banyak pihak, karena Anies dan Sandiaga saat kampanye Pilkada 2017, berjanji tak menggusur warga.
Namun, Sandiaga berkilah bangunan semi-permanen di KKB itu dijadikan tempat prostitusi pada malam hari.
Baca Juga: Jatuh dari Atap Rumah, Maling Motor Dikeroyok Warga Kemayoran
"Kebetulan, wilayah KKB itu baru ‘diduduki’ mereka, belum terlalu lama. Ini yang kami yakini, berdasarkan data,” terang Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Selasa (14/11).
Selain gubuk-gubuk itu baru didirikan, Sandiaga juga mengungkapkan penghuni tempat itu bukan warga Jakarta.
Sandiaga berharap, seusai digusur, wilayah KBB tak lagi dijadikan tempat pembangunan bangunan liar. Untuk itu ia telah memerintahkan Kepala Satpol PP Jakarta Yani Wahyu untuk menempatkan petugas di sana.
"Tidak boleh lagi ada di situ, dan kami tempatkan aparat di sana untuk mengantisipasi agar mereka tidak kembali,” tandasnya.
Baca Juga: Paksa Dua Putrinya Jadi PSK, Ibu Dipenjara 150 Tahun