Suara.com - Jumlah orang yang tewas dalam gempa yang melanda perbatasan Irak dan Iran, atau tepatnya di provinsi barat Iran terus bertambah. Jumlahnya meningkat menjadi 407 orang sampai Senin (13/11/2017) atau Selasa (14/11/2017) dinihari waktu Indonesia.
Sebagian besar korban berasal dari kota perbatasan Sarpol-e-Zahab di Provinsi Kermanshah. Behnam Saeedi. Sebanyak 6.700 orang terluka, diprediksi jumlahnya akan terus bertambah. Sebab korban di kawasan pegunungan belum tercatat.
Sebanyak 70.000 orang membutuhkan tempat penampungan darurat di 14 provinsi yang terkena dampak gempa. Palang Merah Iran memperingatkan dalam sebuah pernyataan.
Petugas penyelamat terus mencari korban selamat di antara puing-puing rumah yang rusak sepanjang hari. Mereka mengalami kesulitan akibat tanah longsor. Sementara Kementerian Kesehatan Iran mengeluarkan seruan untuk mendapatkan dana segar.
Baca Juga: Detik-detik Terjadi Gempa Irak Terekam Saat Siaran Langsung
Puluhan bangunan dan satu-satunya rumah sakit di kota berpenduduk 30.000 orang itu juga rusak parah akibat gempa.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah menyampaikan belasungkawa dan 3 hari berkabung telah diumumkan di Kermanshah.
Di Irak, juru bicara kementerian dalam negeri Brigadir Jenderal Saad Maan mengatakan tujuh orang telah tewas dan 321 orang terluka di sisi perbatasan Irak di wilayah Kurdi utara Irak yang diperintah sendiri.
Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter berpusat 19 mil (31 kilometer) di luar kota Halabja, Irak timur. Ini terjadi pada kedalaman yang relatif dangkal 14,4 mil (23,2 kilometer), yang biasanya mengarah pada kerusakan tingkat permukaan yang lebih luas, dan tremor tercatat sejauh barat seperti pantai Israel di Laut Tengah dan sejauh selatan Baghdad. (Independent/ABC)
Baca Juga: Korban Gempa Irak Bertambah, 30 Orang Tewas dan 200 Luka-luka