Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Jumat (10/11/2017) malam, menghadiri soft launching Stadion Renang Gelora Bung Karno (GBK), sebagai tanda selesainya pekerjaan renovasi yang dilakukan sejak Agustus 2016. Turut hadir mendampingi, Inspektur Jenderal, Rildo Ananda Anwar, Sekretaris Jenderal, Anita Firmanti, Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air, Imam Santoso, Dirjen Cipta Karya, Sri Hartoyo, Dirjen Bina Marg,a Arie Setiadi Moerwanto, Dirjen Pembiayaan Perumahan, Lana Winayanti, Dirjen Penyediaan Perumahan, Syarif Burhanuddin, dan Kepala Balitbang sekaligus Plt. Dirjen Bina Konstruksi, Danis H.Sumadilaga.
"Renovasi venue olahraga ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit, sehingga kualitasnya harus dicek. Apabila ada satu saja yang jelek, maka bisa dianggap nanti jelek semua kualitasnya. Saya minta pengecekan secara detail, bukan pengujian secara acak," tegasnya.
Tak hanya memeriksa hasil pekerjaan, Basuki bersama pejabat tinggi madya lainnya berenang di kolam yang akan digunakan sebagai arena pertandingan pada Asian Games XVIII pada 18 Agustus 2018. Venue olahraga ini juga siap untuk digunakan pada test event yang akan digelar pada Februari 2018.
Kementerian PUPR, melalui Ditjen Cipta Karya merenovasi arena renang GBK dengan membuat empat kolam, yakni Kolam Utama untuk pertandingan (51,20 m x 25 m x 3 m), Kolam Polo Air (50 m x 25 m x 3 m), Kolam Loncat Indah (21 m x 25 m x 5 m), dan Kolam Pemanasan (20 m x 50 m x 1,4-2 m). Stadion juga dilengkapi dengan 8.000 kursi penonton termasuk tribun teleskopik, ruang pers dan broadcasting, dan ruangan pendukung lainnya.
Konsep Stadion Renang GBK sebagian tertutup, dimana bagian yang dibiarkan terbuka, yang bertujuan untuk mencegah terjadinya karat akibat penguapan klorin dari kolam renang, sekaligus mendapatkan lansekap yang indah. Konstruksi dilaksanakan oleh kontraktor PT. Waskita Karya (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp274 miliar.
Pada Oktober 2017, arena ini sudah dilakukan verifikasi oleh Independen Surveyor dan Perwakilan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), dimana hasilnya dianggap telah memenuhi persyaratan tertinggi dari Federasi Renang Dunia (FINA) dan hasil verifikasi tersebut sudah dibawa ke FINA untuk mendapatkan sertifikasinya.
Perlu diketahui bahwa stadion renang GBK merupakan salah satu dari 6 bangunan cagar budaya di GBK. Proses renovasi yang dilakukan juga telah memenuhi kaidah-kaidah pelestarian bangunan cagar budaya.