Seiring dengan pulihnya situasi di Marawi dan kembalinya masyarakat ke kota tersebut, langkah penting berikutnya adalah membangun kembali dan merehabilitasi infrastruktur, serta menyatukan kembali, menyelesaikan akar permasalahannya, dan penguatan kerja sama guna mencegah terulangnya tragedi serupa dengan di Marawi.
Terkait hal itu, pemerintah Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk terus mendukung proses pembangunan kembali di Marawi.
"Indonesia menunggu Pemerintah Filipina untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan bagi upaya rekonstruksi dan rehabilitasi," ucap Menlu Retno.
Mengingat semakin kompleksnya tantangan keamanan, termasuk mencegah terulangnya situasi seperti di Marawi, Indonesia telah berinisiatif menyampaikan konsep Rencana Aksi beserta peta jalan, yang secara sistematis memuat aktivitas konkret kerja sama trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina.
Baca Juga: Densus 88 ke Marawi Temui WNI Istri Teroris Omarkhayam Maute
Kegiatan konkret itu terbagi menjadi tiga bagian, yakni jangka pendek, menengah dan panjang. Kedua dokumen itu, rencana aksi dan peta jalan, selanjutnya akan dibahas secara lebih mendalam dalam pertemuan trilateral berikutnya, yang rencananya akan diselenggarakan di Indonesia pada awal tahun depan.
Pertemuan Trilateral Menlu Indonesia-Malaysia-Filipina di Manila merupakan tindak lanjut dari pertemuan trilateral yang dilaksanakan pada Juni lalu.
Kerja sama antara Indonesia, Malaysia dan Filipina itu dibentuk untuk meningkatkan efektivitas penanganan kejahatan terorganisasi lintas negara, terutama terorisme, khususnya di Laut Sulu dan Sulawesi. (Antara)