Suara.com - Sehari-hari, pekerjaan Novi alias NW (30) buruh cuci. Dia tinggal berdua dengan anaknya, GW (5), di sebuah kamar kos yang terletak di Jalan Asem Raya, nomor 1, RT 6, RW 8, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Nama Novi kini sohor. Sohor setelah menjadi tersangka penganiayaan hingga nyawa GW melayang di rumah kos pada Sabtu (11/11/2017), malam. Cuma karena anaknya nangis dan mengompol, dia tega menyemprotkan racun serangga merek Hit ke muka GW, lalu mengikat, memukul, dan terakhir membekap dengan kain kresek warna merah.
Selain pada kasus, perhatian sebagian orang kini tertuju pada siapa ayah GW.
Saksi-saksi yang diperiksa polisi tidak tahu pasti siapa suami Novi.
"Iya dari informasinya seperti itu (anak hasil hubungan gelap)," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Edi Suranta Sitepu di kantornya, Minggu (12/11/2018).
Tetapi, Edi tidak lekas percaya dengan informasi tersebut. Penyidik masih terus mendalaminya.
"Itu sebetulnya masih pemeriksaan sih. Kan baru tadi kami ungkap, tersangka masih diperiksa secara maraton. Kalau sudah ada, hasil pemeriisaan kami berikan," kata Edi.
Novi memenuhi kebutuhan sehari-hari dari jerih payah mencuci pakaian tetangga.
"Sehari hari pelaku pekerjaaan ibu rumah tangga, bantu di rumah sekitar nyuci," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Roycke Harry Langie.
Dalam konferensi pers, belum banyak informasi terperinci yang disampaikan polisi, terutama profil Novi.
Kepada polisi, tersangka mengaku ringan tangan terhadap anaknya sejak September 2017. Dia kesal karena GW sering nangis dan ngompol.
"Kalau menurut keterangan (Novi) penganiayaan kan dua bulan, tapi bisa saja dalam perkembangannya, bisa saja mungkin sering dilakukan," kata dia
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, dia sempat dibawa ke Rumah Sakit Graha Kedoya.
Saat ini, polisi masih menunggu hasil forensik tim Automatic Fingerprint Identification System untuk menyempurnakan berkas kasus kematian GW.