"Kalau ketinggian air sudah di atas 600 centimeter atau berstatus siaga 1, maka alarm akan otomatis berbunyi untuk mengingatkan warga agar waspada," katanya.
Ketinggian air tersebut, kata dia, dipastikan sudah sejajar dengan badan jalan di lingkungan warga.
"Biasanya, air kiriman dari Sungai Cileungsi Kabupaten Bogor itu datang selama tiga jam di perumahan kami. Kita hanya punya waktu sempit untuk proses evakuasi," katanya.
Sementara itu, Ketua RW13 Edy Permadi menambahkan, upaya antisipasi banjir tidak hanya dilakukan dengan menggerakan warga untuk bekerja bakti membersihkan saluran air, namun juga diperkuat dengan koordinasi bersama instansi terkait dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaa Umum dan Penataan Ruang, petugas kecamatan, petugas kelurahan dan Dinas Sosial setempat.
Baca Juga: Kemen PUPR Bangun 2 Bendungan untuk Kendalikan Banjir Jakarta
"Kami telah bersurat kepada Pemkot Bekasi untuk mendorong perbaikan tanggul kali yang ambles sejak 2016 akibat terjangan banjir waktu itu. Kita juga meminta wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk mau berkomitmen dengan warga kami membuat kolam retensi sebagai penampungan air kala terjadi banjir," katanya. (Antara)