Suara.com - Dokter Helmi datang ke kantor Azzahra Medical Center, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, pada Kamis (9/11/2017), sekitar jam 14.00 WIB, dengan naik ojek.
Sebelum masuk ke kantor Azzahra untuk mendatangi istri, dokter Letty Sultri (46), dokter Helmi meminta tukang ojek menunggunya terlebih dahulu.
Peristiwa itu dilihat saksi bernama Yama (55). Yama penjual es buah.
"Itu saya lihat dia datang naik ojek mas. Tukang ojeknya suruh nunggu di luar pintu gerbang klinik," kata Yama di Jalan Dewi Sartika, Jumat (10/11/2017).
Tapi ketika itu, Yama tak melihat dokter Helmi menenteng senjata api. Yama sama sekali tak curiga. Dia tidak tahu ternyata dia bernama Helmi pada waktu itu. Soalnya, saban hari klinik tersebut didatangi klien.
"Ya, nggak lihat saya mas (membawa senjata). Orang dia langsung masuk ke dalam klinik. Biasa aja kok. Kan banyak yang datang juga pasiennya kesini," ujar Yama.
Tak lama setelah masuk ke dalam kantor, Yama mendengar suara pertengkaran.
"Itu sampai luar dengarnya (cekcok mulut)," kata Yama.
Setelah suara cek-cok mulut, Yama mendengar suara tembakan senjata api enam kali atau tujuh kali dari dalam klinik. Orang-orang berlarian keluar.
"Nggak lama, langsung suara tembakan tujuh kali saya dengar dari dalam klinik. Itu pasien sama karyawan berhamburan keluar semua mas," ujar Yama.
Tembakan terdengar 30 menit setelah dokter Helmi masuk ke Azzahra. Dokter Helmi ikut keluar dari dalam kantor, lalu dia menuju tukang ojek yang tadi disewanya.
"Sampai kejadian sekitar 30 menit. Dia itu keluar klinik, ya langsung naik ojek lagi, jalan biasa ke tukang ojek yang nunggu. Nggak lihat nenteng - nenteng senjata," kata Yama.
Terkapar
Pemilik biro Travel Haji dan Umroh Argamas Wisata, Syaugi Rusdi (30), masuk ke dalam kantor setelah dapat laporan dari karyawan tentang ada suara letusan.
"Saya masuk ke klinik saya lihat dokter Letty sudah tergeletak posisinya di samping tembok sudah banyak darah. Dengan posisi kepala dekat tembok, kaki dekat pintu, ada proyektil satu dekat kakinya," ujar Syaugi.
Syaugi tak melihat dokter Helmi -- suami yang menembak Lety. Helmi ternyata sudah pergi sebelum Syaugi datang.
Tak berselang lama dari Syaugi masuk ke klinik, anggota polisi tiba. Polisi langsung mengamankan lokasi dan olah tempat kejadian perkara.