Santap Mi Rebus, 15 Siswa SD Dilarikan ke Rumah Sakit

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 10 November 2017 | 13:38 WIB
Santap Mi Rebus, 15 Siswa SD Dilarikan ke Rumah  Sakit
Ilustrasi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar 15 siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (10/11/2017), diduga mengalami keracunan setelah menyantap mie rebus di sekolahnya.

Akibat kejadian tersebut, belasan siswa SD Negeri Kayuapu, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kudus, harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Loekmono Hadi Kudus, untuk mendapatkan penanganan medis.

Selamet Harianto, siswa kelas VI yang keracunan, mengakui ikut membeli mi rebus di pedagang yang mangkal di depan sekolahnya.

Baca Juga: Kepahlawanan Rakyat Jelata, Korupsi Kaum Elite

Sebetulnya, kata dia, ia berupaya melihat masa kedaluwarsanya, namun penjualnya melarang dan langsung memotong kemasan mi agar tidak bisa dilihatnya.

Beberapa menit sesudah menyantap mi, Harianto mengakui merasa perutnya mual serta pusing kepala.

Fania, siswa lainnya yang duduk di kelas V mengatakan hal yang sama, pedagang tak membolehkan dia melihat tanggal kedaluarsa mi.

"Ternyata, setelah menyantap mi rebus yang ditaruh di plastik perut terasa mual dan muntah," ujarnya.

Fania mengatakan kapok membeli mi rebus dari penjual tersebut. Karena sebelumnya, kata FAnia, teman di sekolahnya juga mengalami hal serupa ketika membeli makanan jenis sosis.

Baca Juga: Harbolnas, Smartphone Dual Kamera Ini Banting Harga

"Lain kali, saya tidak akan jajan sembarangan karena diduga keracunan harus dilarikan ke rumah sakit," ujarnya.

Mariam, orang tua murid yang ditemui di RSUD dr Loekmono Hadi mengakui, anaknya juga ikut membeli mi rebus yang mengakibatkan puluhan pelajar keracunan.

"Informasinya, kecap dan sausnya banyak semut," tukasnya.

Ia menuturkan, sering mengingatkan anaknya agar tidak sembarangan membeli makanan di luar kompleks sekolah, karena tidak ada jaminan makanan yang dijajakan higienis dan sehat.

"Karena anak-anak, ketika melihat teman lainnya berjajan tentu akan ikut," imbuhnya.

Kebetulan, lanjut dia, saat istirahat hanya ada satu pedagang, sehingga siswa yang masih memiliki uang jajan, tentu membeli pada pedagang yang sama.

"Hampir semua siswa membeli makanan yang sama, yakni mi rebus namun tempat makannya pada kemasan plastik bukan disediakan gelas tersendiri," jelasnya.

Nurwati, Guru SDN Kayuapu, mengungkapkan siswa kelas III, IV, V dan VI SD saat jam istirahat memang membeli mi rebus yang dijajakan salah seorang pedagang di luar sekolah.

“Ada 15 anak, sebanyak 13 anak di antaranya dirawat di RSUD dr Loekmono Hadi, sedangkan dua anak dirawat di rumah karena meminta pulang lebih awal,” terangnya.

Awalnya, sambung Nurwati, siswa yang diduga keracunan dilarikan ke Puskesmas Bae. Namunm karena peralatannya yang kurang lengkap akhirnya dirujuk ke RSUD.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI