Mariam, orang tua murid yang ditemui di RSUD dr Loekmono Hadi mengakui, anaknya juga ikut membeli mi rebus yang mengakibatkan puluhan pelajar keracunan.
"Informasinya, kecap dan sausnya banyak semut," tukasnya.
Ia menuturkan, sering mengingatkan anaknya agar tidak sembarangan membeli makanan di luar kompleks sekolah, karena tidak ada jaminan makanan yang dijajakan higienis dan sehat.
"Karena anak-anak, ketika melihat teman lainnya berjajan tentu akan ikut," imbuhnya.
Baca Juga: Kepahlawanan Rakyat Jelata, Korupsi Kaum Elite
Kebetulan, lanjut dia, saat istirahat hanya ada satu pedagang, sehingga siswa yang masih memiliki uang jajan, tentu membeli pada pedagang yang sama.
"Hampir semua siswa membeli makanan yang sama, yakni mi rebus namun tempat makannya pada kemasan plastik bukan disediakan gelas tersendiri," jelasnya.
Nurwati, Guru SDN Kayuapu, mengungkapkan siswa kelas III, IV, V dan VI SD saat jam istirahat memang membeli mi rebus yang dijajakan salah seorang pedagang di luar sekolah.
“Ada 15 anak, sebanyak 13 anak di antaranya dirawat di RSUD dr Loekmono Hadi, sedangkan dua anak dirawat di rumah karena meminta pulang lebih awal,” terangnya.
Awalnya, sambung Nurwati, siswa yang diduga keracunan dilarikan ke Puskesmas Bae. Namunm karena peralatannya yang kurang lengkap akhirnya dirujuk ke RSUD.
Baca Juga: Harbolnas, Smartphone Dual Kamera Ini Banting Harga