Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, memantau langsung kick off penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tahap ke-4 secara nasional, yang diawali dari Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2017).
"Tahap keempat ini adalah yang terakhir. Sebelumnya, tahap pertama cair bulan Februari, tahap kedua cair bulan Mei, dan tahap ketiga pada Agustus. Maka pencairan pada bulan November ini menggenapkan total bantuan sosial PKH sebesar Rp1.890.000 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," kata Khofifah kepada wartawan, usai meninjau pencairan bansos, di halaman kantor Kelurahan Jetis, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Mensos mengatakan, melalui Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial, bansos PKH tahap keempat mulai disalurkan di berbagai wilayah. Pencairan secara non tunai ini bekerja sama dengan agen bank milik Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA), yakni BNI, BRI, Bank Mandiri dan BTN.
"Target kami November tuntas. Artinya, pencairan serentak sepanjang November ini mampu menyelesaikan semua titik di Indonesia. Saya optimistis, ini bisa dilakukan, mengingat teknologi perbankan cukup mumpuni," tutur Khofifah.
Teknologi tersebut adalah adanya mesin EDC Offline BNI dan VSAT BRI untuk kemudahan penerima bantuan sosial PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). EDC off line bisa menyatukan finger print atau sidik jari penerima bansos dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), e-KTP, dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Khofifah mengatakan, transformasi dari online menjadi offline ini menjadi bagian dari inovasi teknologi baru penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dilakukan Kementerian Sosial bersama HIMBARA. Tujuannya adalah untuk memperluas jangkauan layanan kepada penerima manfaat dengan kualitas pelayanan yang setara, aman dan terjaga.
Inovasi berikutnya adalah teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT), melalui satelit milik Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang memungkinkan layanan perbankan menjangkau daerah sulit, sehingga tidak ada alasan tidak ada daerah yang tidak bisa dijangkau.
"Jadi segala upaya dikerahkan untuk memastikan bansos non tunai dapat dilaksanakan kepada penerima manfaat," terangnya.
Wisuda KPM Mandiri
Dalam kunjungan kerja ke Sragen tersebut, Mensos juga mewisuda keluarga penerima manfaat yang telah mandiri. Ada tujuh orang yang telah dinyatakan lulus dari program ini dan tidak lagi menerima bansos PKH.
Mereka adalah Sri Wahyuni yang kini telah memiliki usaha produksi batik, Rusminarsih, yang kini memiliki usaha batik dan ternak kambing, Sumiarsih yang berjualan obat dan vitamin ternak, dan Suminah yang kini sukses menjalankan bisnis warung kelontong.
Kemudian, Rinawati pemilik usaha air galon dan elpiji, Muji yang kini sukses menjadi pembuat minyak cendana, dan Suparti pemilik restoran bakso dan mi ayam.
"Dulu saya buruh membatik, lalu dapat bantuan PKH. Alhamdulillah, perlahan bisa nabung sedikit-sedikit untuk mencukupi keperluan keluarga dan usaha," kata Rusminarsih.
Ibu tiga anak ini mengatakan, salah satu faktor yang mendorong ia keluar dari kemiskinan adalah bimbingan dan motivasi dari pendamping PKH.
"Pendamping PKH di tempat saya, namanya Mba Hesti, yang selalu memberi motivasi dan menyemangati. Alhamdulillah Bu Menteri, saya sudah nggak miskin lagi," tambahnya.
Di hadapan para KPM PKH, Rusminarsih mengajak masyarakat untuk terus maju dan berjuang bagi masa depan keluarga dan anak-anak. Dengan usaha yang serius, tekun dan doa, maka suatu saat KPM akan dapat terlepas dari kemiskinan.
"Kita harus malu menjadi miskin. Maka kita harus berjuang untuk mengubah nasib," ujarnya bersemangat, disambut tepuk tengan ratusan KPM.
Doakan Pernikahan Putri Presiden
Sementara itu, di akhir arahannya, Mensos mengajak KPM PKH untuk turut mendoakan putri Presiden Joko Widodo, yang pada Rabu (8/11/2017) melangsungkan resepsi pernikahan di Solo, Jawa Tengah.
"Ibu-ibu, di kesempatan yang sangat baik dan penuh barokah ini, mari kita memanjatkan doa bersama untuk putri Bapak Presiden, yaitu Mbak Kahiyang Ayu dan Mas Bobby Nasution. Semoga seluruh prosesi pernikahannya lancar, dan mereka dapat membangun keluarga yang tenang, tenteram,bahagia dan sejahtera. Sakinah, mawaddah, warahmah," ujar Mensos, seraya memimpin doa dengan membaca surat Al Fatihah.
Usai meninjau pencairan PKH, Mensos menuju ke resepsi pernikahan Kahiyang. Sepanjang jalan menuju lokasi resepsi yang ditempuh dengan jalan kaki sekitar 150 m itu, perempuan nomor satu di Kementerian Sosial ini mendapat sapaan dari warga sekitar. Saat mendapati sang menteri berjalan tanpa pengawalan, warga mendekat dan mengajak berfoto bersama.
Suasana riuh dan ramai saat Mensos dengan sabar melayani setiap warga yang berdesakan ingin berfoto bersama. Demikian pula saat Mensos berada dalam antrean tamu yang akan memasuki lokasi resepsi. Ia diserbu tamu undangan untuk berswafoto.
"Alhamdulillah bisa bertemu langsung dengan Ibu Khofifah. Semoga sehat selalu, ya bu. Sukses memimpin Kementerian Sosial," ujar seorang warga, Adinda, usai berfoto dengan Khofifah.