Untuk diketahui, mayoritas warga Myanmar tak mau menyebut komunitas di Rakhine dengan sebutan "Rohingya". Bagi mereka, orang-orang itu adalah imigran ilegal dari Bangladesh.
Sebabnya, dalam konsensus nasional, Myanmar hanya mengidentifikasi dan mengakui 135 suku bangsa dan tak termasuk Rohingya.
Sementara Paus Fransiskus, selama ini dikenal sebagai seorang tokoh yang selalu mengampanyekan keberpihakan kepada Rohingya. Ia menilai, komunitas tersebut ditindas pemerintah dan militer Myanmar hanya karena berbeda keyakinan.
Baca Juga: Siswa Bunuh Adik Kelas Demi Tunda Ujian dan Rapat Wali Murid