Suara.com - Satu permintaan FPI ke Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno, sudah terpenuhi.
Pentolan FPI Jakarta, Novel Bamukmin, mengatakan satu permintaan itu adalah menutup Hotel dan Griya Pijat Alexis.
"Memang itu ‘PR’ kami, permintaan kami (menutup Alexis), mulai dari FPI lahir, penginnya ditutup. Tapi bukan Alexis saja, ada 1001 malam," ujar Novel saat berbincang dengan suara.com di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2017) malam.
Novel menjelaskan, FPI sudah lama menduga ada praktik prostitusi di Alexis. Tetapi, dugaan itu ia klaim tak mendapat respon positif dari pemprov.
Baca Juga: Karangasem Bali dan Pesawaran Lampung Diguncang Gempa
Setelah Anies dan Sandi dilantik Senin (16/10), baru ada langkah nyata pemerintah dengan menolak memperpanjang izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata tempat hiburan tersebut.
"Kami telah memberikan tekanan dan peringatan kepada mereka, maupun swiping sudah pernah kami lakukan. Tapi, apa yang kami lakukan sulit kalau tidak sejalan dengan pemimpin," terangnya.
"Kalau pemimpin sudah beriman dan bertakwa, tak usah kami turun, tapi dengan kebijakannya, dengan satu ucapan semua bisa ditutup. Itulah gunanya pemimpin yang beriman dan bertakwa," tukasnya.
Novel tidak mau menjawab saat ditanya tempat prostitusi serupa di Jakarta. Dia hanya mengatakan, FPI pernah meneken kontrak politik dengan Anies dan Sandiaga saat kampanye Pilkada Jakarta 2017.
Sejumlah permintaan FPI dalam kontrak politik itu ialah, memberantas tempat prostitusi, judi, hingga melepas saham milik Pemerintah DKI di perusahaan bir, PT Delta Djakarta Tbk.
Baca Juga: Bhayangkara Tumbangkan MU, McMenemy: "Kita Juara"