Suara.com - Adegan Presiden Joko Widodo menggendong putrinya, Kahiyang Ayu, usai siraman mengundang simpati publik.
"Pak @jokowi tertawa (dan juga tiap ayah akan tertawa). Tetapi bagi tiap ayah di dunia, memori saat menggendongnya waktu kecil, mengaduk-aduk perasaan," tulis anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengomentari foto Jokowi dan Kahiyang di akun Twitter.
Adegan Jokowi menggendong putrinya berlangsung sehari sebelum dinikahi pemuda Sumatera Utara, Bobby Nasution.
Foto tersebut menggambarkan Jokowi bukan sebagai seorang Kepala Negara, tetapi seorang ayah yang menunjukkan kasih sayang kepada anak yang akan melepas masa lajang.
Netizen pemilik akun @doggudoggu ikut mengunggah foto itu.
Menurut Budiman momen-momen semacam itu tentu membuat perasaan seorang ayah menjadi tak karuan. Semua kenangan bersama anak akan muncul. Kenangan sedih, lucu, hingga haru.
Sebagian netizen ikut terharu.
Akun @Meiningrum menuliskan kenangan masa-masa kecil ketika digendong sepulang mengaji. "Jadi inget pas bapak gendong pulang ngaji karena habis turun hujan.. sampe rumah, kaki anaknya tetep kering dan bersih.. *buru-buru ambil tisue.."
Netizen bernama Ganjar setelah melihat foto Jokowi dan Kayiyang jadi teringat anak perempuannya.
"Anak perempuan saya baru 5 thn, tp baca twit ini ikutan haru biru," katanya.
"Mas, kok jd pgn nangis ngebayangin ntar bapakku juga gitu :') Omongan bapak "selagi bapak masih sehat buat antar ke depan altar," akun Anna Gultom menambahkan.
Budiman menjelaskan seorang ayah tidak pernah siap melepaskan anak perempuannya. Tetapi, saat tiba waktunya, ayah akan dipaksa untuk siap melepaskan.
"Sesungguhnya tiap ayah tak kan pernah siap...Kudhu "dipaksa"," katanya. (Handita Fajaresta)