Suryani mengatakan mengenai preman yang berada di kawasan Tanah Abang, dirinya belum pernah menemui.
"Ya, kalau dulu ada mas. tiap hari minta - minta uang. Ini sekarang nggak ada preman kok, nggak ada tiap hari minta uang ya," kata Suryani.
Hal sama diungkapkan, Saktiawan (28) penjual aksesoris ponsel di kawasan blok B, pasar Tanah Abang mengatakan pertama berjualan diminta sejumlah uang untuk dapat berjualan di trotoar.
"Kalau saya ada, pas pertama mau jual disini mas. Itu bayar pertama Rp35ribu. Buat uang kebersihan sama keamanan lah bilangnya. Ya saya ikutin aja," ujar Saktiawan.
Baca Juga: Camat Ragukan Laporan Ombudsman soal 'Upeti' Preman Tanah Abang
Saktiawan mengatakan sudah satu minggu berjualan di trotoar depan pasar blok B, Namun dirinya juga sering berpindah pindah tempat.
"Sudah seminggu saya jualan. Cuma itu aja saya kasih uang. Sekarang nggak ada lagi kok minta, ya tetap jualan biasa saja. Itu juga kayaknya orang - orang sini ya buat izin tempat saja," ujar Saktiawan.
Saktiawan mengatakan mengenai adanya preman yang meminta sejumlah uang kepada Pedagang Kaki Lima, dirinya tak merasakan.
"Yang saya tahu nggak ada ya mas. Kalau preman kan minta tiap hari tuh. Tapi ini nggak ada saya, ya cuma pas awal nempatin tempat jualan aja," ujar Saktiawan.
Baca Juga: Peminta 'Upeti' di Tanah Abang Bukan Preman, Lalu Siapa?