Suara.com - Dinas Perhubungan Jakarta menganggarkan dana Rp35 miliar ke dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2018.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk membeli motor, sebagai kendaraan dinas operasional khusus mengawal atlet yang akan berlaga di Asian Games 2018.
Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Andri Yansyah mengatakan, ada 72 titik tempat atlet Asian Games menginap. Dari penginapan menuju arena pertandingan bus yang membawa rombongan atlet akan dikawal.
"Nah pada saat pergerakan, dia (rombongan atlet) harus dikawal. Jangan sampai dia WO (walkout) gara-gara macet. Termasuk di dalamnya kita siapkan koridor khusus," ujar Andri di gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2017).
Baca Juga: BRI akan Terbitkan Dua Juta Kartu Brizzi Dukung Asian Games
Menurut Andri 'wajah' Jakarta akan tercoreng jika atlet yang berlaga di Asian Games terjebak macet menuju arena pertandingan. Arahan pengawalan untuk rombongan atlet berdasarkan permintaan Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc).
"Sungguh malu sekali kan kalau seumpamanya dia WO gara-gara macet. Itu jadi banyakan disana," kata Andri.
Andri tidak tahu jumlah KDO dan jenis kendaraan yang akan dibeli untuk mengawal atlet.
Pengawalan atlet diserahkan ke Dinas Perhubungan Jakarta karena polisi tidak memiliki anggaran besar untuk pengadaan. Selain itu, Andri mengatakan polisi tidak memiliki personel banyak.
Setelah digunakan untuk pengawalan, kendaraan tersebut akan diberikan ke petugas Dishub di tingkat kecamatan sebagai kendaraan operasional.
Baca Juga: BRI Luncurkan Kartu Brizzi Edisi Khusus Asian Games 2018
"Setelah habis dari Asian Games kan bisa di pakai di Kecamatan. Jadi bisa efektif dan optimal," katanya.
Andri menjelaskan, motor yang akan dibeli pemerintah DKI kapasaitas mesinnya dibawah 250 CC. Ada 1300 personel Dishub yang sudah disiapkan untuk membantu suksesnya Asian Games di Jakarta.